Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup (LH) Diaz Hendropriyono mengatakan pembangunan berkelanjutan dapat beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah dapat menyentuh delapan persen.
"Baru-baru ini BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 di angka 5,12 persen yoy. Angka ini sangat positif dan lebih tinggi dibandingkan berbagai perkiraan. Namun pertumbuhan ini tidak melupakan aspek keberlanjutan lingkungan hidup,” kata Wamen LH/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Diaz di Jakarta, Kamis.
Dia meyakini pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto mencapai delapan persen dapat berjalan beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan.
Hal itu karena sejauh ini data menunjukkan proyeksi timbulan emisi Indonesia pada 2025 lebih kecil dari komitmen Indonesia ke PBB terkait perubahan iklim, UNFCCC, dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
Baca juga: Wamen: PP 26 dan 27 PPLH jadi fondasi pembangunan berkelanjutan
Sebagai contoh, katanya, proyeksi emisi tahun 2025 diperkirakan pada angka 1,5 GigaTon (GT) CO2e. Angka ini masih di bawah yang dikomitmenkan Indonesia kepada PBB yaitu 1,7 GT pada tahun 2025.
Dia menyebut salah satu faktor penurunan timbulan emisi GRK adalah pemerintah mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pada 2025 , lanjutnya, terjadi penurunan signifikan dibandingkan dengan angka luasan karhutla tahun 2024.
Terakhir Wamen LH Diaz meyakini mempertahankan kinerja tersebut menjadi langkah yang tepat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan pada era Presiden Prabowo.
"Dengan kinerja yang tercapai atas kerja sama berbagai pihak (pemerintah, swasta, masyarakat), saya yakin sustainable development di tengah-tengah target pertumbuhan ekonomi delapan persen bukanlah suatu hal yang mustahil dan bukanlah sebuah oxymoron. Hal ini akan benar-benar terwujud di era Kepresidenan Pak Prabowo," ucap Wamen LH Diaz Hendripriyono.
Baca juga: Bappenas: Indonesia siap jadi mercusuar pembangunan berkelanjutan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.