Kemenpar minta tiap pihak lakukan mitigasi bencana selama musim hujan

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata meminta setiap pihak untuk melakukan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan bencana melalui Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Menyambut Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong instansi (K/L) terkait, pemerintah daerah (Pemprov/Pemkot/Pemkab), pengelola destinasi wisata, pelaku usaha industri pariwisata, dan stakeholder pentahelix pariwisata agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometerologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di destinasi wisata," kata Kementerian Pariwisata di Jakarta, Selasa.

Menanggapi cuaca hujan yang menyebabkan sejumlah bencana di beberapa wilayah, Kementerian Pariwisata mengatakan surat edaran yang akan segera diterbitkan itu ditujukan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan wisatawan dan meminimalkan potensi ancaman bencana, khususnya pada lonjakan wisatawan pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Baca juga: Kiat berwisata dengan aman dan menyenangkan saat musim hujan

Melalui surat edaran tersebut, kementerian menegaskan pentingnya langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan di setiap destinasi wisata, terutama yang memiliki potensi risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga mendorong pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata untuk mengantisipasi potensi bencana, khususnya yang dipicu oleh cuaca ekstrem, melalui langkah risk assessment atau penilaian risiko.

Menurut kementerian, penilaian risiko merupakan tahapan fundamental dalam mengidentifikasi potensi bahaya serta menyusun langkah-langkah mitigasi yang tepat. Kegiatan ini menjadi bagian dari penerapan Manajemen Risiko Destinasi Pariwisata, terutama bagi destinasi dengan tingkat risiko tinggi.

Baca juga: Indonesia-Arab bahas mengenai potensi pertukaran wisatawan

Pihak kementerian juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kepolisian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh Indonesia dalam upaya meningkatkan perhatian terhadap destinasi pariwisata yang rawan terkena bencana hidrometeorologi.

Di samping itu, pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata diminta untuk melakukan antisipasi yang mengacu pada Petunjuk Teknis Implementasi Manajemen Risiko di Destinasi Pariwisata sebagai panduan dalam pelaksanaannya.

"Seluruh upaya yang dilakukan diharapkan dapat mewujudkan kegiatan berwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para wisatawan," katanya.

Baca juga: Menpar nilai pariwisata perkuat ekonomi bangsa di kuartal III 2025

Berikutnya sebagai lanjutan dari program unggulan di tahun 2025, kementerian menyebut Menteri Pariwisata telah mengusulkan Program Sinergi Peningkatan Keselamatan Wisata akan menjadi bagian dari program unggulan di tahun 2026.

Langkah penting dalam program ini adalah menjamin keamanan wisatawan di daya tarik wisata (DTW) dan usaha pariwisata dalam menjaga reputasi Indonesia yang berdampak pada peningkatan daya saing pariwisata di tingkat global.

Upaya ini serta merta dapat mempertahankan peringkat ke-22 daya saing pariwisata Indonesia yang diperoleh tahun 2024 pada penghargaan Travel & Tourism Development Index (TTDI) yang akan dirilis kembali pada 2026.

Baca juga: Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Sebelumnya dalam upaya peningkatan terhadap keselamatan berwisata yang menjamin keamanan wisatawan, Kementerian Pariwisata telah memiliki pedoman/modul terkait keselamatan, penanggulangan kebencanaan, serta pengelolaan pengunjung sebagai acuan dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan keberlanjutan destinasi.

"Tentunya, Kementerian Pariwisata akan selalu meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) serta melakukan penguatan tata kelola destinasi melalui penyelesaian isu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas/Konektivitas (3A)," tambah kementerian.

Baca juga: Kemenpar promosikan paket tur premium ke pasar India

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |