Seoul (ANTARA) - Korea Utara, Senin, menyatakan bahwa statusnya sebagai negara pemilik senjata nuklir telah "ditetapkan secara permanen" dalam hukum Korut, sekaligus mengecam AS karena mengulangi klaim "yang tidak sesuai zaman" tentang denuklirisasi Pyongyang pada sebuah pertemuan internasional.
Utusan tetap Korut untuk PBB dan organisasi internasional, telah mengeluarkan pernyataan pers yang mengecam AS karena mempermasalahkan program senjata nuklir Korea Utara pada sidang Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini.
"Kami mengecam keras dan menolak tindakan provokatif AS yang sekali lagi mengungkapkan niat permusuhannya yang tak tergoyahkan terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea ... dan menyatakan keprihatinan serius atas konsekuensi negatif yang akan ditimbulkannya," menurut pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Baca juga: Korut ubah strategi militer, tingkatkan jumlah nuklir besar-besaran
Pyongyang menyatakan bahwa meski Washington telah mengecam kepemilikan senjata nuklir Korut sebagai "ilegal," AS merupakan pihak yang sebenarnya telah merusak sistem non-proliferasi nuklir internasional melalui pengembangan senjata nuklirnya yang radikal.
"Posisi Republik Rakyat Demokratik Korea sebagai negara bersenjata nuklir yang telah ditetapkan secara permanen dalam hukum tertinggi dan dasar negara tersebut telah tidak dapat diubah," kata negara komunis tersebut, seraya menekankan bahwa Korut "akan selalu menentang dan menolak segala upaya untuk mengubah posisinya saat ini".
Pernyataan itu muncul di saat Korut terus memajukan program nuklir dan persenjataannya, sembari menolak tawaran dialog yang datang dari AS dan Korea Selatan.
Baca juga: Korut minta AS akui status negara nuklir untuk lanjutkan perundingan
Sebelumnya pada awal September, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi sebuah lembaga penelitian yang mengembangkan mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi.
Dalam kunjungan tersebut, dia mengatakan bahwa mesin baru tersebut akan digunakan untuk rudal balistik antarbenua Hwasong-20 generasi berikutnya yang sedang dikembangkan.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korut akan kembangkan senjata konvensional, program nuklir bersamaan
Baca juga: Pemimpin Korut periksa fasilitas nuklir, sebut 2025 'tahun krusial'
Baca juga: AS akan jalin hubungan dengan Korea Utara, kata Trump
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.