Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif berupaya memperkuat ekosistem storytelling nasional melalui program kolaborasi bersama Wahana Edukasi yang bertajuk SCENE 2025 Alumni Bootcamp.
“Kami ingin memastikan bahwa industri film, televisi, dan media digital menjadi pilar kuat dalam perekonomian nasional. Melalui program seperti SCENE, kita tidak hanya melatih talenta, tetapi juga menciptakan jembatan antara karya dan pasar global," kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Riefky mengatakan program itu dirancang sebagai masterclass intensif bagi enam penulis skenario terbaik, yang menjadi alumni dari SCENE 2020–2024.
Baca juga: Kemenekraf perkuat kolaborasi lewat Malaysia Islamic Art and Design
Pemilihan peserta dilakukan berdasarkan kualitas naskah dan kesiapan mereka untuk memasuki pasar industri kreatif nasional dan internasional.
Tahun ini, terdapat enam penulis skenario terbaik menjalani masterclass intensif selama sepekan untuk mengasah naskah serial orisinal mereka agar mampu bersaing di pasar televisi dan platform digital global.
Mereka adalah Amelya Juwitasari (Jawa Timur), I Kadek Prawira Nugraha (Bali), Danan Wahyu Sumirat (Kepulauan Riau), Dhanny Wijaya Setiawan (Jambi), Rinipta Swasti Simson (Jawa Barat), dan R. Deddy Hermawan (Jawa Barat).
Baca juga: Kemenekraf sambut dukungan IKA NHI untuk memperkuat ekonomi kreatif
Peserta terpilih akan dibimbing langsung oleh mentor dan praktisi senior industri film dan media melalui sesi pelatihan yang dirancang komprehensif. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, 3–9 November 2025, di Morrissey Hotel, Jakarta.
Materi pelatihan mencakup tiga pilar utama: penulisan mendalam, produksi audiovisual, dan penguatan bisnis. Peserta belajar teknik cinematic storytelling, action & dialogue patterns, dan writing with cinematic awareness, memahami aspek produksi seperti visual editing, sound design, hingga perencanaan sizzle reel, serta memperkuat kemampuan negosiasi dan pitching modern agar mampu menjual naskah sebagai karya berbasis kekayaan intelektual (IP).
Baca juga: Kemenekraf buka ruang dialog perkuat ekosistem fotografi nasional
Hasil utama dari bootcamp ini berupa naskah sinematik (lock script) dan sizzle reel, yaitu trailer profesional yang digunakan untuk pitching ke calon produser, platform OTT, maupun investor.
Karya para peserta nantinya akan difasilitasi untuk mengikuti Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market di Yogyakarta sebagai langkah nyata membawa naskah orisinal Indonesia ke panggung internasional.
Selain memperkuat ekosistem storytelling Indonesia, diharapkan para peserta mampu menyediakan konten Over-The-Top (OTT) global.
Baca juga: Mematahkan rantai monopoli dan pembajakan film nasional
Baca juga: Kemenekraf dorong profesionalitas pelaku industri pertunjukan musik
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































