Jakarta (ANTARA) - Tim judo tunanetra Indonesia mencetak prestasi gemilang dengan membukukan dua medali emas dan tiga perunggu dari IBSA Asian Championship 2025 di Astana, Kazakhstan.
Pelatih tim judo Indonesia Lee Young II dalam keterangan NPC Indonesia di Jakarta, Selasa, menjelaskan keberhasilan tim Merah Putih berkat kemampuan terbaik dan mempelajari kekuatan lawan pada dua kejuaraan sebelumnya.
Dua medali emas itu dipersembahkan Dheny Marsyelina dari kelas J1 -60 kg putri dan Roma Siska dari kelas J1 +70 kg putri.
Tiga perunggu diraih Junaedi dari kelas J1 -70 kg putra, Fajar Pambudi dari kelas J1 -95 kg putra dan Novia Larassati dari kelas J1 -52 kg putri.
Lee menjelaskan, anak-anak asuhannya menghadapi kondisi tidak mudah karena harus beradaptasi dengan cuaca ekstrem berupa suhu dingin yang menembus hingga minus 10 derajat celsius.
Dia mengapresiasi para atlet yang mampu beradaptasi hingga menembus peringkat tiga besar, di bawah tuan rumah Kazakhstan yang mengumpulkan tujuh emas, tiga perak dan empat perunggu serta Iran dengan dua emas, satu perak dan satu perunggu.
Baca juga: Setelah Kejuaraan Asia, PJSI fokuskan judo untuk SEA Games 2025
Lee menilai prestasi Roma Siska dan kawan-kawan menjadi modal penting dalam mengejar tiket lolos ke Paralimpiade Los Angeles 2028.
Menurutnya, Indonesia berpotensi besar turut bersaing dengan Kazakhstan dan Iran yang mendominasi peta judo di Asia.
Judoka Dheny Marsyelina berbahagia bisa meraih gelar dalam debutnya pada BSA Judo Asian Championship.
Dia mengatakan, kemenangan pada pertandingan pertama membuatnya lebih percaya diri menghadapi laga berikut.
Para judoka dari Kazakhstan, kata dia, masih menjadi lawan yang paling merepotkan.
Namun, dia lega karena meraih kemenangan lagi setelah mengalahkan wakil Kazakhstan.
Baca juga: PJSI sebut JUA sangat puas dengan Kejuaraan Judo Asia di Indonesia
"Alhamdulillah semua bisa terlewati dengan baik dan saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," katanya.
Judoka Roma Siska juga mengutarakan kegembiraannya karena lawan terberat dari Kazakhstan di kelas J1 +70 kg putri bisa diatasi.
Dia mengatakan, kejuaraan di Kazakhstan sebagai memacu adrenalin.
Tim judo Indonesia membidik prestasi pada ASIAN Para Games 2026 di Nagoya, Jepang, sebagai ajang penting dalam perebutan tiket menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
Namun sebelum itu, fokus diarahkan kepada mengumpulkan medali ASEAN Para Games 2025 di Thailand.
Baca juga: PJSI apresiasi penampilan judoka Indonesia meski belum tambah medali
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































