Palembang (ANTARA) - Komoditas olahan kelapa berupa santan beku dari wilayah Sumatera Selatan dalam dua tahun terakhir berhasil difasilitasi Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) provinsi setempat menembus pasar China dan Hongkong.
"Sepanjang 2024 kami telah memfasilitasi ekspor santan kelapa beku dari provinsi ini ke China dan Hongkong sebanyak 1.129 ton dengan nilai ekonomi Rp27,11 miliar, sedangkan hingga Juli 2025 volume ekspor santan beku mencapai 212 ton senilai Rp5,87 miliar," kata Kepala BKHIT Sumsel Sri Endah Ekandari, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, angka ekspor tersebut diproyeksikan terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar global terhadap produk olahan kelapa itu.
Melihat peluang dan potensi ekspor yang menjanjikan, pihaknya selalu siap mengawal jaminan kesehatan dan keamanan pangan agar produk santan kelapa beku dan komoditas ekspor lainnya dapat masuk dan diterima di negara tujuan tanpa kendala.
Baca juga: Mentan sebut produk olahan buah kelapa RI makin diminati pasar global
"Produk itu menjadi salah satu komoditas andalan yang mampu mendongkrak devisa sekaligus memperkuat posisi Sumatera Selatan dalam perdagangan internasional," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan produk tersebut terbebas dari hama penyakit tumbuhan, Tim BKHIT Sumsel melakukan tindakan karantina sebelum diekspor ke negara tujuan.
Komoditas santan beku sebelum diekspor dilakukan pemeriksaan oleh petugas karantina dengan memverifikasi dokumen, memeriksa kondisi fisik kemasan, serta memastikan bahwa produk telah melalui proses pengolahan yang higienis dan aman dikonsumsi.
Baca juga: Pemkot Bengkulu tanam 10 ribu pohon kelapa di kawasan pantai
Langkah tersebut menunjukkan komitmen BKHIT Sumsel dalam menjaga keamanan pangan, sekaligus mendukung kelancaran arus ekspor serta menjadi bagian dari upaya memperkuat reputasi produk asal Indonesia di kancah internasional, jelas Sri Endah.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.