Peneliti dan pengusaha Jepang tertarik dengan riset pisang dosen Unej

2 weeks ago 11

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Peneliti dan pengusaha Jepang tertarik dengan riset pisang sebagai inovasi teknologi filtrasi air yang diteliti oleh dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (Unej), Jawa Timur.

Ketertarikan itu disampaikan oleh delegasi Jepang saat bertemu Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unej Bambang Kuswandi di aula lantai 3 gedung Rektorat Kampus Unej, Selasa sore.

"Kami membaca penelitian di jurnal ilmiah, ternyata peneliti di Unej telah melakukan penelitian tanaman pisang untuk bahan filtrasi air. Oleh karena itu kami tertarik bekerja sama," kata peneliti Kyoto University Prof. Yoko Fujikawa di Unej.

Ketertarikan itu muncul saat diskusi antara peneliti dari Jepang. Yoko Fujikawa banyak melakukan penelitian di bidang pengelolaan air bersih dengan koleganya dari Unej yang difasilitasi oleh Japan-Indonesia Investment and Management Inc (JIIM).

"Kami ingin mengetahui bagaimana efektivitasnya hingga berapa lama durasi filter serat pisang nantinya bisa bertahan sebagai filtrasi air," tuturnya.

Guru besar teknik lingkungan itu menemukan serat alami dapat menjadi filter dalam proses penjernihan air keruh karena selama ini proses pemurnian air menggunakan bahan filter dari akrilik.

Hal senada juga disampaikan Harada dari Best Engineering Jepang yang mewakili perusahaan di negeri Sakura yang bergerak di bidang pemurnian air.

"Penggunaan serat alam sebagai filtrasi air cocok diaplikasikan di wilayah perdesaan atau wilayah terpencil di Jepang," katanya.

Sementara peneliti FKM Unej Rahayu Sri Pujiati yang aktif meneliti potensi serat batang pisang menjelaskan pihaknya sudah melaksanakan riset batang pohon pisang sebagai bahan filtrasi air dari serat alam.

Baca juga: Bunkyo Gakuin University Jepang jalin kerja sama dengan Unej
Baca juga: Mahasiswa Unej raih gold award di International BDC 2025 di Singapura

"Dari penelitian yang dilakukan, batang pohon pisang berpotensi sebagai serat alam yang mampu mengikat logam berat timbal (Pb) yang ada di air yang tercemar," katanya.

Caranya dengan terlebih dulu mengubah batang pohon pisang menjadi arang aktif. Dari penelitian yang kami lakukan di sumur warga di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari Jember, pemberian arang aktif dari batang pohon pisang pada air sumur warga menunjukkan keberhasilan menurunkan kadar timbal di air sumur.

"Batang pohon pisang mengandung 55 persen selulosa yang mampu mengikat timbal dalam air. Batang pohon pisang sebagai bahan filtrasi air itu potensial untuk dikembangkan karena ramah alam dan bahan bakunya banyak tersedia di Jember," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Unej Bambang Kuswandi menyambut gembira rintisan kerja sama itu dan Unej terus berusaha mengembangkan riset berbasis potensi lokal agar mampu memberikan dampak serta solusi nyata bagi permasalahan yang ada di masyarakat.

"Rintisan kerja sama internasional seperti itu akan terus dikembangkan mengingat banyak penelitian yang dilakukan oleh dosen Unej yang sudah siap diaplikasikan, termasuk diwujudkan sebagai produk komersial. Caranya dengan menggandeng mitra baik dari dalam maupun luar negeri," katanya.

Ia mengatakan kerja sama riset pisang sebagai inovasi teknologi filtrasi air sangat mungkin dihilirkan menjadi produk komersial mengingat bahan bakunya melimpah di Jember dan sekitarnya.

"Sehingga dampaknya besar, sebagai solusi penjernih air sekaligus peluang usaha masyarakat membuat arang aktif berbahan batang pohon pisang," tuturnya.

Sementara Presiden Direktur JIIM, Tani Masaki menjelaskan lembaganya selama ini banyak menjembatani perguruan tinggi dan dunia industri Jepang yang ingin bekerja sama dengan mitranya di Indonesia.

"Semoga kunjungan kami kali ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama secara formal,” kata Tani Masaki yang juga mantan konsul Jenderal Jepang di Surabaya itu.

Baca juga: Unej-Kauje perkuat kapasitas lulusan lewat Unej Career Expo 2025
​​​​​​​
Baca juga: 20 mahasiswa FKIP Unej laksanakan program mengajar di Thailand Selatan

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |