Kabupaten Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama konservasi satwa liar Indonesia di Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa sore.
Kesepakatan itu menegaskan komitmen menjaga keberlangsungan satwa langka seperti badak Jawa, badak Sumatra, gajah, banteng, dan harimau.
Rektor IPB University Prof Arif Satria menyebut kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari kiprah panjang IPB dalam riset satwa liar, khususnya badak.
“IPB sudah lama terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi konservasi satwa liar,” ujarnya.
Menurut Arif, dukungan dari Kemenhut, Bappenas, lembaga swadaya masyarakat, serta mitra internasional menjadi modal penting dalam upaya menyelamatkan spesies langka yang terancam punah.
Baca juga: YKAN-BRIN kerja sama teliti satwa langka di Kaltim
Baca juga: TN Meru Betiri pasang 32 kamera trap untuk pantau satwa langka
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan pihaknya percaya pada sains dalam menjaga hutan dan keanekaragaman hayati Indonesia.
“Kerja sama dengan IPB penting agar anak cucu kita tetap bisa melihat langsung satwa liar kebanggaan bangsa,” katanya.
Ia menambahkan, kolaborasi itu sejalan dengan posisi Indonesia sebagai negara mega biodiversity dan super power tropical forest yang memiliki tanggung jawab besar menjaga ekosistem.
Raja Juli menyatakan pemerintah ingin memastikan riset dilakukan di dalam negeri dengan melibatkan para ilmuwan Indonesia. “IPB akan menjadi pusat riset yang membuka kolaborasi global, bukan lagi membawa sumber daya genetik kita ke luar negeri,” ujarnya.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, mencontohkan kondisi kritis badak Sumatra di Kalimantan yang kini hanya tersisa dua ekor betina. Situasi itu membutuhkan intervensi teknologi reproduksi berbantu agar populasi dapat dipulihkan.
Kerja sama ini juga diarahkan pada pembangunan pusat penelitian dan fasilitas bioteknologi yang lebih modern di IPB. Fasilitas tersebut diharapkan menjadi basis konservasi berbasis ilmu pengetahuan yang terintegrasi.
Baca juga: Kelahiran Banteng Jawa di Pangandaran harapan pelestarian satwa langka
Baca juga: Seekor kucing emas di Pasaman Sumbar terperangkap jerat babi
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.