Jakarta (ANTARA) - Setelah ratusan pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melaporkan gangguan sinyal pada Selasa (2/9) siang, pihak perusahaan akhirnya angkat bicara.
Director & Chief Technology Officer IOH, Desmond Cheung menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, khususnya di wilayah Solo dan sekitarnya.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami sebagian pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison di wilayah Solo dan sekitarnya akibat adanya gangguan layanan,” ujar Desmond dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Komdigi RI dukung Indosat buka jaringan di Sorong
Ia menegaskan bahwa pengalaman pelanggan merupakan prioritas utama perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan konektivitas yang andal bagi seluruh pengguna,” lanjutnya.
Menurut Desmond, saat ini seluruh layanan telah kembali normal.
Baca juga: Indosat akan terus perluas jangkauan jaringan 5G
Namun, bagi pelanggan yang masih menghadapi kendala, IOH membuka akses bantuan melalui IM3 Contact Center di nomor 185 dan Tri Contact Center di nomor 123 agar bisa mendapatkan dukungan langsung dari tim Customer Service.
Sebelumnya, ratusan netizen mengeluhkan hilangnya sinyal Indosat di sejumlah daerah, antara lain Semarang, Yogyakarta, Sleman, Jakarta, Surakarta, Surabaya, Magelang, dan Klaten.
Berdasarkan laporan pengguna di forum daring downdetector.id, sebanyak 70 persen pengguna melaporkan tidak ada sinyal sama sekali, 25 persen tidak bisa mengakses layanan internet, dan 6 persen mengalami total blackout jaringan.
Baca juga: Indosat segera selesaikan integrasi jaringan awal tahun
Meski sempat menimbulkan keresahan di dunia maya, IOH menegaskan telah melakukan perbaikan teknis hingga layanan kembali berjalan.
“Terima kasih atas kesetiaan dan kepercayaan Anda kepada Indosat Ooredoo Hutchison,” tutup Desmond.
Baca juga: Menteri Investasi dukung keberadaan jaringan 5G di Indonesia timur
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.