Jakarta (ANTARA) - Timnas bola basket Indonesia gagal melaju ke perempat final Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) U-16 Asia Cup 2025, setelah kalah 102-107 melawan Taiwan, dalam laga terakhir grup B, di Buyant Ukhaa Sport Complex, Mongolia, Selasa.
Berdasarkan statistik FIBA yang dikutip di Jakarta, kekalahan itu memperpanjang deretan dua hasil negatif sebelumnya, saat melawan Selandia Baru dan Filipina.
Dalam tiga pertandingan yang sudah dilakoni Benjamin Piet Hernusi dan kawan-kawan, mereka hanya mengumpulkan tiga poin serta terpaksa tidak melaju ke babak selanjutnya karena berada di peringkat keempat.
Baca juga: Indonesia ingin "all-out" lawan Taiwan di FIBA U-16 Asia Cup 2025
Sepanjang empat kuarter, laga berlangsung ketat dengan menampilkan tempo permainan cepat dari kedua tim.
Sebanyak lima pemain Garuda Muda mampu mencetak dua digit angka, yakni Benjamin (22 poin), Steven Sebastian (18 poin), Gede Dio Arghya dan Miracle Chriatianto masing-masing 14 poin, serta Bryan Gilbert 11 angka.
Sedangkan dari sisi lawan, I-Le Wang tampil sebagai pencetak angka terbanyak untuk negaranya, yaitu 21 poin, lima rebound, dan satu assist.
Pada kuarter pertama, laga langsung mempertontonkan intensitas tinggi atau ketat. Terbukti skor tercatat 23-26 untuk keunggulan Taiwan.
Saat kuarter kedua, hal yang sama juga terjadi. Para pemain dari kedua timnas saling jual-beli serangan yang berbuah angka.
Dimulai dari Gede Dio, Benjamin, dan Miracle yang melakukan driving lay-up maupun jump shot, hingga Justin Cleine Sasongko yang berkontribusi lewat tembakan tiga angka.
Meski begitu, lawan juga tak tinggal diam. Taiwan mendulang poin melalui Chen-Wu Pan dan Yu-Chen Chou yang berulang kali bergantian mencetak angka, sehingga membawa timnya unggul 60-55.
Baca juga: Indonesia kalah 60-65 dari Filipina dalam Piala Asia U-16
Usai halftime atau kuarter ketiga, giliran Merah Putih yang mendominasi permainan.
Berulang kali Bryan Gilbert, Steven Sebastian, dan Benjamin mengemas poin untuk mempertipis ketertinggalan, alhasil mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 76-76 hingga akhir kuarter ketiga.
Momentum itu berusaha dijaga oleh skuad asuhan Abrizalt Hasiholan, tetapi mereka kesulitan untuk membalikkan angka.
Namun Taiwan tidak tinggal diam. Saat selisih tinggal dua poin atau 82-80, Cheng-Yeh Chang melesakkan tembakan tiga angka yang semakin membuat skor berjarak menjadi 85-80.
Pebasket muda Indonesia berusahan mengejar ketertinggalan melalui lay-up Christianto yang memanfaatkan fast-break pada sisa 13 detik, yang mempertipis ketertinggalan 102-105.
Tetapi dua lemparan bebas (free throw) dari Cheng-Che Hsiao pada sisa 5 detik, membuat skor menjadi 107-102, sekaligus menutup kran skor pertandingan.
Turnamen kelompok umur yang diselenggarakan FIBA itu menjadi panggung penting bagi pemain muda Indonesia, untuk mendapatkan pengalaman internasional, guna mengukur sejauh mana perkembangan bola basket usia dini di Tanah Air.
Baca juga: Perbasi ingin timnas putra beri kejutan dalam Piala Asia U-16
Keikutsertaan tahun ini menjadi penampilan keempat Indonesia dalam ajang FIBA U-16 Asia Cup.
Skuad Garuda Muda terakhir mengikuti ajang tersebut pada edisi 2022.
Saat itu Indonesia finis di peringkat ke-11 dari total 13 tim peserta. Sedangkan pencapaian terbaik diraih pada tahun 2011, dengan menempati posisi ketujuh dari 16 tim peserta.
Pada 2025, sebanyak 16 negara mengambil bagian dalam kompetisi itu dan terbagi dalam empat grup.
Masing-masing juara grup akan otomatis lolos ke babak gugur atau perempat final.
Sementara tim peringkat dua dan tiga akan saling berhadapan untuk memperebutkan empat tiket tersisa menuju fase perempat final.
Baca juga: Indonesia lawan Selandia Baru di laga perdana FIBA U-16 Asia Cup 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.