Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025, mencerminkan optimisme publik dan dunia usaha terhadap arah pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto.
"Saya menyambut gembira capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen. Ini merupakan sinyal positif bahwa fundamental ekonomi kita tetap tangguh di tengah dinamika global yang penuh tantangan,” kata Eddy di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, momentum pertumbuhan tersebut harus tetap dijaga, salah satunya dengan konsumsi rumah tangga yang masih menjadi pendorong utama ekonomi nasional. Oleh karena itu, dia mendorong agar sektor ekspor dan investasi juga diperkuat sebagai mesin pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Oleh karena itu, berbagai kemudahan dan insentif investasi perlu kita lanjutkan. Peningkatan aktivitas ekspor ke negara-negara BRICS juga perlu kita dalami dan tingkatkan,” kata dia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan Merah Putih di atas segala bentuk kreativitas
Baca juga: MPR: Abolisi ke Tom dan amnesti ke Hasto untuk rawat persatuan
Dia menilai kinerja sektor manufaktur dan belanja pemerintah juga akan memainkan peran penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi selanjutnya. Program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih juga mulai menunjukkan dampak terhadap geliat ekonomi rakyat.
"MBG dan Kopdes Merah Putih mulai menggulirkan dampak ekonomi riil. Kita perlu pastikan belanja negara tersalurkan dengan tepat sasaran, terutama untuk mendukung sektor produktif di daerah," katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa meningkatnya transaksi elektronik dan pembelian barang secara online, menjadi indikator positif dari transformasi perilaku belanja masyarakat pasca-pandemi.
“Ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat, dan perlu didukung dengan infrastruktur digital yang merata serta perlindungan konsumen yang kuat,” katanya.
Dia pun optimis momentum ini dapat terus terjaga di tengah kondisi geopolitik global yang berubah, khususnya dalam sektor perdagangan internasional.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.