Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, menegaskan keterlibatan TNI melalui Babinsa dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) sangat penting dalam mempercepat penyerapan gabah petani langsung dari lahan di berbagai wilayah daerah itu.
Kepala Perum Bulog Cirebon Ramaijon Purba di Cirebon, Kamis, mengatakan, pihaknya menjadikan Babinsa dan PPL sebagai mitra strategis dalam upaya memaksimalkan serapan panen gabah petani di lapangan agar terkoordinir dengan baik.
Dia mengatakan informasi panen yang diperoleh dari TNI dan penyuluh sangat membantu menentukan waktu penyerapan, sekaligus memastikan gabah langsung diambil dan tidak terlalu lama disimpan petani.
"Kami dapat informasi panen tentunya dari teman-teman Babinsa dan penyuluh ini," kata Ramaijon.
Pada saat penyerapan dilakukan, Babinsa dan PPL selalu mendampingi petugas Bulog sehingga pengambilan gabah lebih efisien dan sesuai standar kualitas yang ditentukan.
Bulog menjamin harga pembelian gabah petani tetap sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp6.500 per kilogram, sebagai bentuk kepastian pasar dan perlindungan pendapatan petani di masa panen raya.
Meski demikian, Bulog Cirebon mengakui keterbatasan tenaga jemput gabah yang hanya berjumlah 50 orang menjadi tantangan tersendiri saat menghadapi puncak panen raya di wilayahnya.
Dia menuturkan 50 tim jemput gabah itu harus menjangkau 150 titik di wilayah kerja Bulog Cirebon meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon, Majalengka serta Kuningan.
Meski terdapat keterbatasan sarana pengolahan pascapanen seperti pengeringan karena gabah yang diserap harus segera dikeringkan agar aman disimpan dan tidak mengalami kerusakan, Bulog Cirebon berkomitmen melaksanakan penyerapan sesuai yang telah ditugaskan pemerintah.
Bulog Cirebon mencatat penyerapan gabah petani mencapai 133.624 ton setara beras hingga 31 Juli 2025, tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah itu.
Saat ini stok cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Cirebon telah mencapai 175 ribu ton yang tersimpan aman di 10 komplek gudang induk milik Bulog, 44 gudang filial dan empat gudang sewa dari pihak swasta di daerah tersebut.
Baca juga: Bulog Cirebon sebut petani antusias jual gabah setelah HPP Rp6.500/kg
Baca juga: Ini kiat Bulog Cirebon untuk perkuat penyerapan gabah petani
Baca juga: Bulog Cirebon serap 133.624 ton setara beras, tertinggi dalam 5 tahun
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.