Bulog Cirebon sebut petani antusias jual gabah setelah HPP Rp6.500/kg

1 month ago 15
Prosesnya kan kita buat H-1. Jadi kalau yang mau dijemput hari ini, kemarin udah harus daftar ke kita melalui Babinsa dan penyuluh

Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, menyatakan antusias petani menjual gabah meningkat signifikan saat panen raya setelah harga pembelian pemerintah (HPP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram yang memberikan keuntungan bagi petani.

Kepala Perum Bulog Cirebon Ramaijon Purba mengatakan tingginya antusias petani tersebut membuat tim jemput gabah sempat kewalahan karena banyaknya permintaan petani yang mendaftar melalui Babinsa dan penyuluh untuk menjual gabah langsung ke Bulog.

"Jadi animo petani memang luar biasa menjual gabahnya dengan harga Rp6.500 per kilogram, apalagi any quality kan? Apa adanya (gabah petani)," kata Ramaijon di Cirebon, Kamis.

Dia menyampaikan prosedur penjemputan gabah dilakukan dengan sistem H-1, di mana petani yang ingin dijemput gabahnya harus mendaftar sehari sebelumnya melalui jejaring penyuluh.

Bulog mengaku sempat kesulitan mengimbangi lonjakan animo petani karena tingginya keuntungan yang ditawarkan, meski terdapat tantangan terkait kualitas gabah akibat kondisi cuaca saat panen awal.

"Prosesnya kan kita buat H-1. Jadi kalau yang mau dijemput hari ini, kemarin udah harus daftar ke kita melalui Babinsa dan penyuluh. Jadi kadang-kadang kita kewalahan, terlalu banyak yang mendaftar untuk kita serap, untuk kita beli dari petaninya," ucapnya.

Ia menambahkan respons positif petani juga dipicu oleh fleksibilitas Bulog dalam menerima gabah sehingga memberi kepastian penyerapan meski kondisi pascapanen belum ideal akibat cuaca ekstrem saat panen raya.

Bulog mengakui pada awal musim panen, kualitas gabah cenderung buruk karena hujan yang menyebabkan banyak tanaman padi roboh, sehingga berimbas pada penurunan mutu beras dan hasil rendemen.

Namun setelah memasuki akhir April hingga Mei, kualitas gabah mulai membaik seiring perbaikan cuaca, sehingga mutu beras yang dihasilkan juga meningkat dan rendemennya menjadi lebih optimal.

Bulog Cirebon mencatat penyerapan gabah petani mencapai 133.624 ton setara beras hingga 31 Juli 2025, tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah itu.

Saat ini stok cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Cirebon telah mencapai 175 ribu ton yang tersimpan aman di 10 komplek gudang induk milik Bulog, 44 gudang filial dan empat gudang sewa dari pihak swasta di daerah tersebut.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan Perum Bulog harus hadir di daerah terpencil yang sulit dijangkau swasta agar harga gabah petani tetap layak dan tidak jatuh di bawah ketetapan pemerintah.

Wamentan mengatakan pemerintah menyadari masih ada beberapa titik panen yang jauh dari akses untuk penyerapan, di mana hal itu bisa membuat harga gabah bisa jatuh karena tidak ada pembeli dari pasar bebas atau swasta.

"Di mana swasta tidak bisa ambil, pedagang tidak bisa ambil, maka Bulog kita ingin hadir untuk mengambil," kata Wamantan di Jakarta, Rabu (28/5).

Wamentan menyatakan jika harga gabah di satu wilayah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram (kg) maka Bulog harus terjun langsung menyerap dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kg agar tidak terjadi ketimpangan kesejahteraan petani.

Baca juga: Ini kiat Bulog Cirebon untuk perkuat penyerapan gabah petani

Baca juga: Bulog Cirebon pastikan penyalur beras SPHP terverifikasi ketat

Baca juga: Bulog Cirebon serap 133.624 ton setara beras, tertinggi dalam 5 tahun

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |