Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan keraguannya terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang baru dengan Jepang, dengan mengatakan ia tidak yakin kesepakatan tersebut dapat dirampungkan.
“Kami sudah berunding dengan Jepang. Saya tidak yakin kami akan mencapai kesepakatan. Saya meragukannya dengan Jepang,” kata Trump kepada para wartawan di atas pesawat Air Force One saat kembali dari Negara Bagian Florida, pada Selasa (1/7).
“Mereka sangat keras,” tambah pemimpin AS itu.
Meskipun Jepang disebutnya “dengan putus asa” membutuhkan beras, Trump berkata: “Mereka tidak akan mengambil beras. Mereka juga tidak akan mengambil produk-produk lain yang kami miliki.”
Baca juga: Jepang tawari AS kerjasama unsur tanah jarang demi pengurangan tarif
Trump menuturkan bahwa dia tidak berencana memperpanjang batas waktu 9 Juli bagi negara-negara untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. “Tidak, saya tidak memikirkan tentang jeda. Saya akan menulis surat ke banyak negara,” katanya.
Mengenai Ketua Federal Reserve (bank sentral AS) Jerome Powell, Trump menuduh kepemimpinan Powell telah menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Jika suku bunga kita tiga poin lebih rendah, itu hampir satu triliun dolar dari sisi biaya,” ucapnya, sembari menyebut Powell sebagai “orang bodoh.”
Presiden tersebut juga mengatakan dia memiliki dua atau tiga kandidat utama untuk menggantikan Powell.
Trump telah berulang kali menuntut agar Fed memangkas suku bunga, mengacu pada langkah bank sentral Eropa, dan memperingatkan bahwa penundaan dapat menghambat perekonomian AS.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Jepang, AS sepakati kerja sama keamanan siber
Baca juga: Jepang tawarkan kerja sama kapal ke AS, tekan tarif Trump
Baca juga: Jepang tolak beli peralatan pertahanan AS sebagai dampak dari tarif
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.