Indef: Pasar tenaga kerja Uni Eropa jadi peluang emas bagi pekerja RI

1 hour ago 1
Karena Eropa ini kan mereka itu masyarakat menua, aging population...

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk ekspor tenaga profesional di Uni Eropa setelah penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Menurut Dzulfian, pasar tenaga kerja di Uni Eropa sangat menjanjikan bagi pekerja Indonesia. Ia menyampaikan Uni Eropa, membutuhkan banyak anak muda produktif untuk mengisi beberapa sektor tenaga kerja.

"Karena Eropa ini kan mereka itu masyarakat menua, aging population. Mereka itu kekurangan anak muda, kekurangan tenaga kerja, sedangkan ekonomi mereka kan butuh disupport, nah itu yang harus kita tangkap," ujar Dzulfian dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan Uni Eropa memiliki regulasi maupun perlindungan yang baik terhadap para pekerja migran, dibanding kan dengan negara-negara seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, serta Timur Tengah.

Baca juga: Mendag sebut kemitraan RI-Uni Eropa perluas pasar dan investasi

Selain itu, penandatanganan IEU CEPA ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

"Nah itu akan terselesaikan kalau kita ngirim ke Eropa, karena perlindungan terhadap pekerja migran itu di Eropa jauh lebih bagus lah dibandingkan negara-negara yang tadi saya sebut gitu. Ketika pengangguran masih banyak di Indonesia, itu salah satu solusi yang bisa ditawarkan," terang Dzulfian.

Guna meningkatkan daya saing, lanjut Dzulfian, pemerintah bisa membantu dari sisi pelatihan untuk calon pekerja migran, mulai dari belajar bahasa asing gratis, hingga peningkatan kemampuan di bidang tenaga kesehatan.

Selain itu, Dzulfian menekankan bahwa pemerintah harus jeli melihat peluang yang bisa dimanfaatkan secara optimal dari perjanjian kemitraan antara Indonesia dan Uni Eropa, sehingga yang didorong untuk maju tidak hanya dari sisi ekspor barang saja.

Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa meneken Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang ditargetkan dapat menggenjot peningkatan pasar tenaga kerja dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tanah air.

Baca juga: Apindo: IEU-CEPA genjot kapasitas pelaku usaha secara inklusif

Penandatanganan itu dilaksanakan langsung bersama dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic dan disaksikan langsung 21 duta besar negara-negara Uni Eropa di Nusa Dua, Bali, Selasa (23/9).

Setelah perjanjian itu ditandatangani, parlemen kedua pihak perlu meratifikasi kesepakatan tersebut sebelum diimplementasikan secara langsung.

Kesepakatan itu mencakup perdagangan barang dan jasa serta investasi Indonesia dan Uni Eropa. Untuk barang, kedua pihak berkomitmen untuk menghapus tarif lebih dari 98 persen dan hampir 99 persen dari nilai impor.

Usai penyelesaian substantif, kedua pihak akan melakukan proses telaah hukum (legal scrubbing) dan prosedur domestik lainnya agar I-EU CEPA dapat segera ditandatangani pada 2026, dan dilanjutkan dengan proses ratifikasi di parlemen kedua pihak. Kedua pihak menargetkan agar perjanjian ini bisa diimplementasikan pada Januari 2027.

Baca juga: RI-Uni Eropa teken IEU-CEPA genjot tenaga kerja dan UMKM

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |