Banjarbaru (ANTARA) - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi mengatakan investasi finansial dengan nominal fantastis bukan menjadi jaminan utama keamanan siber suatu negara.
“Perbankan di Amerika Serikat menginvestasikan triliunan rupiah untuk IT dan keamanan, lalu Arab Saudi juga sama investasi besar. Tetapi negara itu masih terkena serangan siber,” kata dia dalam Rakerda dan Komdiphoria 2025 Diskominfo se-Kalsel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.
Selain itu, Samsung Electronic juga mengalokasikan investasi fantastis sekitar 260 juta dolar AS untuk keamanan informasi pada 2024, menjadi perusahaan dengan pengeluaran keamanan siber terbesar di Korea.
“Kemudian Apple berinvestasi 500 miliar dolar AS di Amerika Serikat untuk empat tahun ke depan, termasuk membangun server AI dengan arsitektur keamanan cloud yang kuat,” kata dia.
Baca juga: BSSN perkuat ketahanan dan keamanan siber
Ia menyampaikan bahwa nominal investasi bukan penentu, melainkan ada tiga hal utama yang saling berkaitan dan harus diperbaiki di negara ini untuk mewujudkan keamanan siber yang optimal.
Ketiga hal itu, kata dia, yakni teknologi maju, tata kelola yang baik, dan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sesuai bidang siber.
Dia menjelaskan tiga hal itu harus berkaitan karena jika teknologi baik tetapi tata kelola tidak berjalan dengan baik dan tidak dikelola oleh SDM yang kompeten, hal ini akan menjadi masalah besar.
Bahkan, ujarnya, pada era sekarang ini sistem keamanan siber banyak yang menganggap tidak begitu penting sehingga diabaikan.
“Jadi tiga hal utama itu sangat penting ya, itu upaya dan langkah strategis dalam membangun keamanan siber, ini harus menjadi atensi para penyelenggara sistem layanan digital di berbagai daerah,” ujar Nugroho.
Baca juga: BSSN: Keamanan siber harus disiapkan lebih dini hadapi teknologi baru
Baca juga: BSSN: Kalsel konsisten wujudkan layanan yang mudah diakses masyarakat
Baca juga: Ancaman siber kian nyata, bisnis perlu siapkan strategi pemulihan data
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.