Beijing (ANTARA) - Konstelasi satelit China untuk operasi Internet of Things (IoT) telah menyebarkan jaringan fase pertamanya dengan 64 satelit, yang memungkinkan komunikasi permukaan global secara real-time, kecuali wilayah kutub.
Geespace, divisi satelit swasta milik produsen otomotif Geely Holding Group, telah meluncurkan konstelasinya melalui enam kali peluncuran selama periode 2022 hingga 2025, memastikan keandalan penuh satelit dan ketersediaan jaringan.
Konstelasi ini terbentuk pada Rabu (24/9) setelah sebuah roket lepas landas dari laut di Provinsi Shandong, China timur, sembari membawa 11 satelit Geely-06 ke orbit yang telah ditentukan, lapor Xinhua pada Kamis (25/9).
Konstelasi tersebut dirancang untuk melayani 20 juta pengguna di seluruh dunia, dengan kapasitas mampu menangani hingga 340 juta pesan per hari. Melayani hingga 5 juta pengguna dengan frekuensi tinggi serta 15 juta pengguna dengan frekuensi sedang dan rendah, konstelasi ini mampu mentransmisikan paket berukuran 1.900 byte untuk teks, suara, dan gambar.
Jaringan fase pertama ini siap diperluas menjadi 72 satelit, sehingga akan meningkatkan kapasitas dan keandalan layanan. Geespace berencana akan meluncurkan 264 satelit di orbit pada Fase Dua untuk mendukung koneksi langsung ke ponsel pintar (direct-to-smartphone), kemudian meluncurkan 5.676 satelit pada Fase Tiga untuk broadband global. Setelah fase pertama rampung, Geespace sedang berencana meluncurkan konektivitas satelit-IoT komersial secara global.
Dirancang untuk jaringan kendaraan terhubung yang berbasis antariksa, konstelasi ini memungkinkan penentuan posisi dan pengiriman pesan secara real-time, sehingga menjaga kendaraan terus terhubung.
Geespace telah bermitra dengan China Unicom, Geely Auto, dan raksasa mesin konstruksi Zoomlion untuk menguji coba integrasi satelit-IoT pada kendaraan pintar, perikanan laut, alat berat, dan logistik.
Didukung oleh konstelasi tersebut, beberapa kendaraan listrik Geely Zeekr dan Galaxy kini dilengkapi dengan fitur komunikasi satelit. Para pengguna dapat mengirim dan menerima pesan melalui satelit saat jaringan darat terganggu.
China saat ini sedang mempercepat pengembangan teknologi kendaraan terhubung cerdas. Platform penting ini mengintegrasikan teknologi otomotif dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), informasi dan komunikasi, komputasi awan, dan mahadata, yang berfungsi sebagai kompas strategis yang mengarahkan transformasi industri otomotif global.
China Unicom, yang telah mengantongi lisensi satelit langsung ke ponsel (direct-to-phone) di China pada awal September, melakukan uji coba lapangan pada Februari menggunakan satelit Geely. Uji coba tersebut berhasil mewujudkan koneksi "kendaraan-satelit-platform" dua arah, yang membuktikan nilai satelit orbit rendah bagi kendaraan terhubung dan komunikasi darurat.
Untuk sektor-sektor seperti alat berat, jaringan dapat beroperasi dalam mode frekuensi rendah dan daya ultra-rendah, sehingga menekan biaya sekaligus memperpanjang usia baterai bagi perangkat yang didukung satelit. Dalam keadaan darurat, jaringan ini mampu beralih ke saluran prioritas untuk memberikan respons instan.
Secara global, perusahaan antariksa itu telah menandatangani kesepakatan dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi di lebih dari 20 negara. Pada Juni 2024, konstelasi Geely melakukan uji coba komersial luar negeri pertamanya di Oman, sebut Geespace.
Untuk memproduksi pesawat luar angkasa secara massal, Geespace telah membangun gigafactory satelit pintar di Kota Taizhou, China timur. Fasilitas ini berhasil memangkas waktu produksi menjadi 28 hari, sehingga meningkatkan output sepuluh kali lipat dan menurunkan biaya.
Selain itu, Geespace juga telah mendirikan laboratorium bersama dengan Universitas Peking untuk mengembangkan teknologi komunikasi generasi berikutnya dan komputasi cerdas. Sebuah satelit eksperimental hasil kerja sama laboratorium tersebut turut diluncurkan pada Rabu tersebut.