Merauke (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Bupul Markus Pakadang mengatakan tokoh agama berpengaruh besar dalam meningkatkan partisipasi Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
"Warga di sini pada umumnya sangat taat terhadap pemimpin agama, sehingga kalau pastor sudah umumkan (Program CKG) di gereja, mereka akan ikut," kata Markus Pakadang saat ditemui di Distrik Elikobel, Jumat.
Baca juga: Menyemai asa sehat di pelosok Merauke
Ia menjelaskan warga di wilayah pelosok seperti di Distrik Elikobel memiliki keterikatan sosial yang tinggi dengan para pemimpin agama.
Dengan demikian, kata dia, meningkatkan partisipasi warga dalam mengikuti program pemerintah, salah satunya CKG, akan lebih efektif dengan dukungan tokoh-tokoh agama.
"Kalau pastor sudah umumkan di mimbar gereja itu biasanya partisipasi warga lebih tinggi," katanya.
Markus mencontohkan Program CKG yang diselenggarakan di Kampung Bupul pada Rabu (9/7) yang mendapat antusiasme tinggi dari warga setempat.
Kegiatan tersebut, kata dia, sudah diumumkan pastor pada saat pelaksanaan ibadah di gereja.
Biarawati dari Kongregasi Bunda Putri Hati Kudus (BPHK) Suster Tarsisiana menjelaskan warga di Kampung Bupul maupun kampung-kampung lain di sekitarnya hampir setiap hari menghabiskan waktu mencari makanan di dalam hutan.
Mereka pergi ke hutan untuk mengambil sagu, menangkap ikan dan udang di sungai, yang biasanya berlangsung selama berhari-hari dan kembali ke kampung sebelum hari Minggu untuk beribadah atau misa.
Baca juga: Warga Bupul Merauke tinggalkan hutan demi ikut CKG
Baca juga: Warga di Kampung Bupul Merauke antusias ikut CKG di puskesmas
"Sehingga, saat ibadah itu jadi waktu yang tepat untuk menyampaikan kepada warga ada kegiatan seperti CKG ini dan mereka pasti menurutinya," katanya.
Adapun pelayanan CKG di Distrik Elikobel yang dilaksanakan para petugas medis Puskesmas Bupul pada periode 11 Februari - 7 Juli 2025, menjangkau sebanyak 764 orang atau 21,2 persen yang tersebar di 12 kampung.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.