Jakarta (ANTARA) - Para sopir truk yang masih bertahan di Monas, Jakarta Pusat, mengancam mogok nasional jika hingga jam 16.00 WIB tidak ditemui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
"Kalau dua menteri tidak mau menemui kami, jawan-kawan bersepakat untuk melakukan aksi mogok nasional," kata Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, aksi mogok nasional akan dilaksanakan jika hingga jam 16.00 WIB Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tidak menemui mereka.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan Menteri AHY terkait kendaraan truk ODOL telah berdampak luas bagi para sopir truk.
Baca juga: Polres Jakpus bubarkan aksi sopir truk di Medan Merdeka Selatan
Baca juga: Tolak RUU ODOL, sebagian akses ke Monas diblokade dengan truk
Irham mengatakan bahwa "zero ODOL" jangan hanya dipahami sebagai kemauan dari para pengemudi. "Zero ODOL" kalau diterapkan dengan gegabah berdampak pada harga-harga kebutuhan pokok akan naik.
"Sampai jam 4 sore ini tidak ditemui, kami akan melakukan aksi yang lebih besar," ujarnya.
Sebelumnya, perwakilan massa aksi sopir truk ODOL menyatakan bahwa pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak menemui titik temu atau "deadlock".
Perwakilan massa aksi yang berjumlah 12 orang sempat bertemu dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan dan sejumlah pejabat lainnya.
Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam setengah dan selama itu tidak membuahkan hasil apapun alias "deadlock".
Baca juga: Ratusan personel Polri kawal aksi sopir truk di Kemenhub dan DPR
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.