Pemkab Malra shalat jenazah mahasiswa UGM yang tenggelam

23 hours ago 4

Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menshalatkan jenazah almarhum Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, mahasiswa UGM, di Masjid Agung Raudha sebelum diantarkan ke Bandara Karel Sadsuitubun untuk dipulangkan ke Yogyakarta.

"Almarhum Septian dan Adi merupakan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara bersama sejumlah rekan mereka," kata Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun dalam rilis yang diterima di Ambon, Rabu.

Mereka mengalami musibah berupa kecelakaan laut ketika perahu panjang (longboat) yang ditumpangi terbalik dan tenggelam di sekitar Perairan Ohoi/Desa Debut, Kecamatan Manyeuw (Malra) pada Selasa (1/7/25).

"Kami atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Malra menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergian kedua almarhum akibat mengalami kecelakaan di laut," ujar Bupati.

Baca juga: UGM kirim tim psikolog usai kecelakaan KKN di Maluku Tenggara

Baca juga: SAR Ambon: Pemulangan jasad dua mahasiswa UGM tanggung jawab keluarga

Turut hadir dalam ibadah tersebut Wakil Bupati Malra Charlos Viali Rahantoknam, Forkopimda, serta warga yang juga turut mengantarkan almarhum ke Bandara Karel Satsuitubun.

Bupati Malra M. Thaher Hanubun, dalam pernyataan resminya menyampaikan keprihatinan mendalam dan rasa belasungkawa kepada keluarga korban serta seluruh civitas akademika UGM di Yogyakarta.

"Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Maluku Tenggara, saya menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya dua putra terbaik bangsa. Semoga arwah mereka diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ungkap Bupati.

Terkait penyebab kejadian, Bupati menyebut berdasarkan laporan sementara, tenggelamnya loangboat diduga kuat akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan saat para mahasiswa dan warga lokal dalam perjalanan kembali dari Pulau Wahru.

"Saya sudah memerintahkan agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini. Informasi yang beredar harus dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan akurat"” tegasnya.

Pemkab Malra, kata Bupati, juga terus berkoordinasi dengan tim SAR, rumah sakit, serta pihak Universitas Gadjah Mada untuk penanganan para korban, termasuk pemulangan jenazah ke daerah asal mereka.

Kedua korban merupakan bagian dari tim KKN-PPM UGM Unit Manyeuw yang mengerjakan program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR).

Mereka bersama tim lainnya melakukan pengambilan material pasir di Pulau Wahru sebagai bagian dari kegiatan konservasi. Namun, dalam perjalanan pulang, salah satu loang boat yang digunakan terbalik akibat cuaca ekstrem.

Lima mahasiswa lainnya berhasil diselamatkan, sementara satu korban dinyatakan meninggal saat dievakuasi ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Korban kedua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIT setelah proses pencarian intensif yang melibatkan Tim SAR, Baznas, dan warga setempat.

Bupati Thaher juga menegaskan bahwa ke depan, Pemkab Malra akan memperketat pengawasan terhadap kegiatan pengabdian dan penelitian yang melibatkan mahasiswa dari luar daerah, terutama yang berlokasi di wilayah-wilayah rawan bencana.

“Kami berkomitmen memastikan keselamatan mahasiswa atau peserta pengabdian masyarakat yang datang membangun dan membantu daerah kami. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua,” ucapnya.

Tragedi ini meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga dan rekan sejawat korban, tetapi juga bagi masyarakat Maluku Tenggara yang turut merasakan semangat pengabdian yang telah ditunjukkan para mahasiswa UGM.*

Baca juga: Mahasiswa KKN UGM meninggal akibat speedboat terbalik di Maluku

Baca juga: Unpatti-UGM siapkan 150 program KKN kolaboratif di Maluku

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |