Nvidia dikabarkan akan rilis chip AI khusus untuk pasar China

2 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Nvidia dilaporkan berencana meluncurkan chip kecerdasan buatan (AI) khusus untuk pasar China paling cepat pada September 2025.

Menurut laporan Financial Times, dikutip dari Tech Crunch pada Jumat, chip ini dikembangkan berdasarkan prosesor Blackwell RTX Pro 6000, namun telah dimodifikasi agar sesuai dengan aturan ekspor terbaru yang diberlakukan pemerintah AS.

Chip versi China ini disebut tidak akan dilengkapi dengan high-bandwidth memory maupun NVLink, yaitu antarmuka komunikasi berkecepatan tinggi dan latensi rendah yang biasanya tersedia pada chip AI canggih milik Nvidia.

Langkah ini menjadi upaya Nvidia mencari celah untuk menjual chip AI di pasar China di tengah pembatasan ekspor yang diterapkan Pemerintah Amerika Serikat.

Pada bulan lalu, CEO Nvidia Jensen Huang menyatakan bahwa pihaknya tidak lagi menyertakan pasar China dalam proyeksi pendapatan dan laba perusahaan. Namun, dengan rencana peluncuran chip khusus ini, keputusan tersebut tampaknya bisa berubah sewaktu-waktu.

Seorang juru bicara perusahaan menyatakan bahwa pembatasan ekspor saat ini secara efektif telah membuat Nvidia keluar dari pasar pusat data di China, yang kini dikuasai oleh pesaing seperti Huawei.

“China memiliki salah satu populasi pengembang terbesar di dunia yang menciptakan foundation model open-source dan aplikasi non-militer yang digunakan secara global. Keamanan tentu menjadi hal utama, tetapi semua aplikasi itu seharusnya bisa berjalan paling optimal di ekosistem AI buatan AS,” ujar juru bicara tersebut.

Baca juga: Nvidia coret China dari proyeksi pendapatan imbas larangan ekspor chip

Baca juga: Nvidia alami kerugian akibat pembatasan ekspor chip ke China

Baca juga: Nvidia dan OpenAI kerja sama dengan UEA kembangkan pusat data AI

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |