Forum rektor Jepang Indonesia munculkan ide konsorsium riset

2 months ago 26

Makassar (ANTARA) - Forum rektor dari perguruan tinggi negeri di Indonesia dan Jepang dalam ajang The 6th Joint Working Group (JWG) Japan–Indonesia dan The 6th Japan-Indonesia Rectors Conference munculkan gagasan konsorsium riset.

Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc di Makassar, Jumat, menyampaikan manfaat riset kolaboratif dengan tujuan utama untuk menghasilkan peningkatan hasil riset.

Dalam kolaborasi strategis lintas institusi dan negara, kata dia, terdapat lima manfaat utama, yakni pertama Pooling Resources atau penggabungan sumber daya untuk memperkuat kapasitas riset secara menyeluruh.

Baca juga: Kemdiktisaintek ingin JWG Indonesia-Jepang dongkrak gugus pendidikan

Kedua, Global Talent, yakni kolaborasi dengan talenta global mendorong lahirnya solusi inovatif terhadap tantangan dunia. Ketiga, Funding Opportunities, yakni kemitraan riset meningkatkan peluang keberhasilan dalam memperoleh pendanaan internasional.

Keempat, Innovation Acceleration, yaitu kemitraan industri mempercepat transformasi hasil riset menjadi solusi aplikatif yang siap pasar dan kelima, Sustainability & Networks berupa jaringan kolaborasi yang berkelanjutan menjadi fondasi untuk kerja sama jangka panjang dan dampak berkelanjutan.

Prof Jamaluddin memaparkan area prioritas yang menjadi potensi kolaborasi riset antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam kerangka Technological Advancements. Kolaborasi riset memberikan banyak manfaat yang bisa dioptimalkan, mulai dari penggabungan kapasitas penelitian, akses terhadap talenta global, hingga peluang pendanaan yang lebih luas.

"Kuncinya adalah membentuk konsorsium yang berangkat dari kepentingan bersama dan berbasis human interest. Melalui konsorsium ini, kita dapat membuka akses global, dan dukungan yang kita terima tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari berbagai sektor mitra strategis,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya membangun rasa saling percaya dan memperkuat kemitraan antarnegara. Kepercayaan yang semakin kuat menjadi dasar utama dalam membangun kerja sama yang berkelanjutan.

Forum JWG diharapkan tidak hanya menjadi pertemuan rutin dan seremonial, tetapi berkembang menjadi kemitraan nyata yang saling menghormati, saling menguntungkan, dan membawa dampak langsung pada hubungan antarwarga, antara Indonesia dan Jepang.

Ia menyampaikan rasa bangga, karena Universitas Hasanuddin dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan bergengsi ini.

Baca juga: Kemendikbudristek: JWG perkuat kerja sama prioritas Indonesia-Prancis

Baca juga: Mendikbduristek apresiasi kerja sama pendidikan Indonesia dan Prancis

“Kami bangga Unhas menjadi tuan rumah pertemuan yang prestisius ini. Selain menjadi tempat diskusi, pertemuan ini juga memutuskan siapa tuan rumah selanjutnya dalam rangka kesinambungan kolaborasi ke depan," ujarnya.

Prof Jamaluddin mendorong seluruh peserta untuk segera merealisasikan kerja sama konkret. Dari pihak Indonesia, khususnya Unhas, menawarkan kontribusi dalam bentuk ide, sains, dan teknologi.

Delegasi Hiroshima University, katanya, dalam forum ini menyampaikan meskipun belum seluruh agenda kolaborasi diformulasikan secara formal, diskusi yang berlangsung telah membangun rencana awal dan membuka jalan bagi kerja sama yang lebih terarah di masa depan.

Joint Working Group ini menjadi arena penting untuk mendiskusikan ide-ide kolaborasi tematik. Kami mengapresiasi inisiatif dari Unhas yang telah langkah konkret dengan membentuk kelompok kerja tematik sebagai wake up call bagi kolaborasi ke depan,” kata Prof Jamaluddin.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |