Jakarta (ANTARA) - Mengisi daya ponsel (HP) semalaman sudah menjadi kebiasaan banyak orang karena dianggap praktis dan memudahkan aktivitas sehari-hari. Banyak pengguna memilih untuk menancapkan charger sebelum tidur agar baterai penuh saat bangun keesokan harinya. Namun, kebiasaan ini sering dilakukan tanpa memikirkan dampak jangka panjang terhadap perangkat, baik dari segi keamanan maupun kesehatan baterai.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan demi menjaga keamanan dan keawetan baterai ponsel. Memahami risiko overcharging, panas berlebih, hingga potensi kerusakan pada komponen penting dapat membantu pengguna lebih bijak dalam mengisi daya. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko kerusakan baterai atau bahaya lainnya bisa diminimalkan.
Baca juga: Pengisi daya Oppo VOOC terbaru isi baterai 4.000 mAh hanya 20 menit
Penjelasan risiko charger HP semalaman
1. Risiko degradasi baterai
Meskipun overcharging jarang terjadi berkat sistem keamanan, pengisian penuh terus-menerus dan siklus trickle charge dapat mempercepat degradasi kimiawi pada baterai lithium-ion. Setiap siklus partial full seperti ini bisa memendekkan umur baterai.
2. Bahaya panas berlebih
Charging semalaman sering menyebabkan panas berlebih, terutama jika ponsel dipasang casing tebal atau diletakkan di atas bantal, kasur, atau permukaan empuk lainnya. Overheating dapat merusak baterai, memicu thermal runaway, dan dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan kebakaran.
3. Keselamatan dan efisiensi listrik
Meninggalkan charger terhubung terus-menerus menyebabkan konsumsi listrik “vampire power” meski arusnya kecil, tetap berdampak pada tagihan dan lingkungan. Selain itu, penggunaan charger berkualitas rendah atau non-resmi dapat memperbesar risiko kerusakan komponen dan kebocoran arus.
Sistem manajemen daya modern
Ponsel modern saat ini telah dilengkapi sistem manajemen daya pintar. Saat baterai mencapai 100 persen, sistem akan berhenti mengisi dan hanya menyuplai arus kecil (trickle charge) saat level turun sedikit. Beberapa produsen juga menyediakan fitur seperti "Optimized Battery Charging" (Apple) yang menunda pengisian penuh.
Baca juga: Xiaomi perlambat isi daya ponsel dengan baterai tak resmi di China
Rekomendasi praktis dari ahli
1. Batasi pengisian hingga 80–90 persen
Lebih baik mengisi sebagian dan mencabut sebelum mencapai penuh, guna mengurangi stress voltase.
2. Isi di rentang 20–80 persen
Kisaran ini merupakan kondisi optimal bagi baterai lithium-ion untuk umur panjang.
3. Gunakan charger resmi atau bersertifikasi
Charger berkualitas mencegah overheating dan menjaga stabilitas tegangan.
4. Letakkan di permukaan keras, tidak tertutup
Hindari penumpukan panas dengan meletakkan di meja atau alas yang memungkinkan ventilasi.
Baca juga: Xiaomi turbo isi baterai 4.000mAh hanya 17 menit
5. Lepas casing saat charging
Mengurangi risiko panas terlalu tinggi.
6. Manfaatkan fitur optimasi baterai
Aktifkan fitur seperti “Optimized Battery Charging” untuk perpanjangan usia baterai.
Charging HP semalaman pada dasarnya tidak langsung berbahaya karena ponsel modern sudah dilengkapi sistem proteksi yang menghentikan aliran listrik saat baterai penuh. Meski begitu, kebiasaan ini tetap dapat mempengaruhi umur baterai dalam jangka panjang dan meningkatkan risiko panas berlebih yang bisa merusak komponen.
Agar baterai tetap awet dan aman, disarankan untuk mengisi daya secara parsial antara 20–80 persen serta menghindari membiarkan ponsel terus-menerus terhubung ke charger. Selain itu, gunakan charger yang bermutu baik dan letakkan ponsel di tempat yang dingin dan memiliki sirkulasi udara baik saat pengisian daya.
Dengan menerapkan kebiasaan sederhana ini, pengguna dapat memperpanjang usia baterai ponsel sekaligus menjaga keselamatan perangkat dan efisiensi energi. Langkah-langkah ini juga membantu mencegah risiko yang mungkin muncul akibat kebiasaan charging yang kurang tepat.
Baca juga: Pengguna keluhkan NFC iPhone 15 rusak usai isi daya nirkabel di BMW
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.