Jakarta (ANTARA) - Persembahan Tari Topeng Juntinyuat asal Indramayu, Jawa Barat, berhasil memukau penonton pada Cultural Performance Stage di Osaka World Expo 2025 Jepang.
Indonesia menampilkan kekayaan seni budaya yang memesona dan memperkuat diplomasi budaya di tingkat global.
"Kehadiran Tari Topeng Juntinyuat di Osaka bukanlah perjalanan yang singkat. Kesenian ini sempat tertidur dan kurang diminati generasi muda," kata Corporate Secretary Pertamina Gas Sulthani Adil Mangatur sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.
Sulthani menyampaikan sejak 2023 melalui Program Jaga Budaya, sebagai salah satu program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Gas bersama Sanggar Seni Cipta Budi dan masyarakat Desa Juntinyuat mulai membangkitkan kembali semangat para pegiat seni.
Dia menyampaikan, pihaknya mendukung penuh pelestarian budaya tersebut dengan memberikan fasilitas gamelan, memperbaiki ruang latihan tari, hingga membuka akses panggung pada berbagai penampilan lokal
Lebih dari itu, Pertamina Gas juga menggandeng sekolah-sekolah sekitar agar Tari Topeng Juntinyuat dijadikan ekstrakurikuler resmi, sehingga generasi muda dapat mengenal dan melestarikannya sejak dini.
"Hasilnya nyata, kesenian yang dulunya nyaris hilang kini kembali hidup. Penari-penari muda Juntinyuat telah berhasil meraih penghargaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan kini bahkan dipercaya tampil di ajang internasional di Pavilion Pertamina pada Cultural Performance Stage Osaka World Expo pada 28–29 Agustus (2025)," tuturnya.
Ia menuturkan komitmen CSR Pertamina Gas tidak hanya sebatas melestarikan budaya, tetapi juga mengintegrasikan kearifan lokal untuk mitigasi iklim.
Bersama masyarakat Juntinyuat, perusahaan menanam mangrove sepanjang 240 meter dan memasang geotube babat rumput sebagai penahan abrasi.
Langkah itu melindungi pesisir yang kian terancam gelombang laut, sekaligus menjaga keberlangsungan ruang hidup masyarakat.
“Fokus utama kami adalah menjaga warisan Tari Topeng serta kuliner khas Indramayu. Program Jaga Budaya kemudian kami kembangkan menjadi program kewirausahaan sosial yang memberdayakan kelompok rentan melalui nilai-nilai budaya,” jelas Sulthani.
Ia menegaskan melalui program "Jaga Budaya", Pertamina Gas berkomitmen untuk terus menghidupkan kearifan lokal, menjaga adat istiadat, melestarikan lingkungan, sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang sirkular bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, Pertamina Gas menjalankan program TJSL yang sejalan dengan arahan dan komitmen holding.
Keiko salah satu pengunjung World Expo Osaka mengaku terpukau oleh keluwesan tarian, keindahan kostum yang unik, serta alunan gamelan tradisional yang berpadu harmonis.
“Saya sangat terhibur menyaksikan penampilan Tari Topeng dari Indonesia. Gerakannya gemulai, kostumnya cantik, dan penari terlihat begitu berbeda ketika menggunakan topeng. Indonesia ternyata memiliki banyak budaya yang menarik dan indah,” ujar Keiko.
Keko mengaku rela menunggu hingga 30 menit demi menyaksikan penampilan Cultural Performance di Pavilion Pertamina Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan di seluruh wilayah operasional ring 1.
"Dan Pertamina Gas turut mengimplementasikan komitmen tersebut melalui program Jaga Budaya," kata Fadjar.
Baca juga: Pertunjukan animasi wayang tampil memukau di World Osaka Expo
Baca juga: Konjen Osaka: ada QRIS wisatawan tak perlu cari tempat tukar uang
Baca juga: Qris resmi digunakan di Osaka termasuk di Pavilion Indonesia
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.