Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Portugal Roberto Martinez mengatakan, skuadnya terus menjaga asa meraih trofi juara Piala Dunia 2026 setelah memastikan langkah ke turnamen empat tahunan tersebut.
"Kami bisa melanjutkan mimpi untuk memenangkan Piala Dunia. Sekarang kami lebih siap untuk Piala Dunia," ujar Martinez dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), Senin.
Portugal menyegel satu tempat di Piala Dunia 2026 seusai menaklukkan Armenia dengan skor 9-1 pada laga pamungkas Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa di Stadion do Dragao, Porto, Minggu (16/11) malam WIB.
Martinez menyebut bahwa dirinya senang dengan kiprah timnya pada laga tersebut setelah kalah 0-2 dari Irlandia pada pertandingan sebelumnya.
Juru taktik berkebangsaan Spanyol itu juga menyebut jika kemenangan atas Armenia dan keberhasilan ke Piala Dunia 2026 menjadi penghormatan yang indah untuk legenda sepak bola mereka Eusebio da Silva Ferreira.
Baca juga: Neves tak pedulikan hattrick, lebih penting Portugal ke Piala Dunia
Baca juga: Portugal segel satu tiket ke Piala Dunia 2026 seusai cukur Armenia 9-1
Martinez menambahkan jika dukungan dari penggemar saat bermain di kandang sangat berarti untuk para pemain dan berhasil menciptakan keajaiban untuk membantu mereka menang.
"Itu merupakan penghormatan yang indah untuk Eusebio. Hari ini kami menunjukkan segala hal untuk mewakili tim nasional. Saya ingin mengucapkan selamat juga kepada para penggemar yang telah membantu kami," kata pria berusia 52 tahun tersebut.
Portugal berhasil menghancurkan Armenia dengan skor 9-1 dalam lanjutan fase grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa di Stadion do Dragao, Porto, Minggu (16/11) malam WIB.
Gol-gol Portugal dicetak oleh Renato Veiga (7'), Goncalo Ramos (28'), Joao Neves (30', 41', 81'), Bruno Fernandes (45'+3',51', 72') dan Francisco Conceicao (90'+2'). Sementara gol semata wayang dari tim lawan dicetak oleh Eduard Spertsyan (18').
Kemenangan itu mengantarkan Portugal ke Piala Dunia 2026 setelah mengakhiri fase grup F Kualifikasi Zona Eropa di posisi pertama. Ini berarti mereka telah hadir pada tujuh edisi Piala Dunia terakhir, setelah mereka terakhir kali absen pada 1998 di Prancis.
Sementara Armenia berada di dasar klasemen dan harus merelakan mimpi mereka untuk berlaga di Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka.
Baca juga: Ronaldo dikartu merah, Bruno Fernandes: Itu biasa dalam sepak bola
Baca juga: Tangis haru iringi kelolosan Norwegia ke Piala Dunia 2026
Pewarta: Farras Ziyad Muhammad
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































