Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan permintaan Pertamax Turbo mengalami peningkatan hingga sekitar 76 persen.
“Untuk Pertamax Turbo ini terjadi peningkatan kurang lebih 76 persen,” ujar Mars Ega dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Peningkatan permintaan Pertamax Turbo tersebut menyebabkan Pertamina mencoba menambah pasokan, baik dari kilang maupun dari impor. Penambahan pasokan tersebut juga bertujuan untuk menjaga ketahanan energi nasional menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, lanjutnya.
“Penambahan impor ini tentunya perlu waktu, saat ini kargo impor sedang menuju ke Indonesia dan beberapa tempat mudah-mudahan segera akan terisi untuk Pertamax Turbo,” kata Mars Ega.
Secara terpisah Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan target yang ditetapkan oleh Patra Niaga untuk penjualan Pertamax Turbo mulanya sekitar 170 kiloliter (KL) per tahun. Saat ini, permintaan sudah menyentuh sekitar 300 ribu KL.
Roberth meyakini dengan adanya Satgas Natal dan Tahun Baru, permintaan untuk Pertamax Turbo pasti akan mengalami peningkatan.
“Mungkin di akhir-akhir tahun ini dia akan bertambah. Tetapi kalau secara target, memang sampai saat ini sudah di atas ya,” katanya.
Selain Pertamax Turbo, menurut Mars Ega, produk Pertamax Green juga mengalami peningkatan penjualan hingga 80 persen apabila dibandingkan 2024.
Untuk terus mendorong produk nonsubsidi dan juga mendorong produk ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga terus mendorong pertumbuhan penjualan produk Pertamax Green, yang mana saat ini sudah terdapat 168 SPBU di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten yang menjual dan menyediakan produk Pertamax Green.
"Animo masyarakat cukup baik, sales growth sampai dengan saat ini kurang lebih 80 persen dibanding tahun 2024," katanya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































