STMKG kembangkan sistem simulasi tsunami nonseismik "Simusti"

2 months ago 14

Medan (ANTARA) - Tim peneliti dari Laboratorium Geofisika Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) mengembangkan sistem informasi simulasi tsunami non-seismik pertama di Indonesia yang diberi nama Simusti atau Sistem Informasi Simulasi Multi-Sumber Tsunami.

Sistem ini mengintegrasikan riset pemodelan dan edukasi tsunami non-seismik ke dalam platform digital, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya mitigasi bencana di wilayah rawan tsunami.

Baca juga: BRIN petakan tsunami tektonik dan nonseismik untuk perkuat mitigasi

Dosen STMKG sekaligus ketua proyek, Dimas Salomo J. Sianipar, dalam keterangannya yang diterima di Medan, Selasa, menjelaskan tsunami non-seismik merupakan gelombang tsunami yang tidak dipicu gempa tektonik, melainkan oleh longsoran bawah laut, longsoran pesisir atau erupsi gunung api.

Contoh peristiwa yang termasuk kategori ini adalah tsunami Palu dan tsunami Selat Sunda pada 2018.

"Tsunami non-seismik lebih sulit untuk dimodelkan, karena sifatnya sangat lokal dan kompleks. Walaupun secara historis sering terjadi di Indonesia, hingga kini belum ada sistem efektif sebagai antisipasi. Simusti hadir sebagai jawaban dari tantangan tersebut," katanya.

Menurut catatan ilmiah, dari tujuh tsunami paling mematikan di Indonesia, empat diantaranya melibatkan aspek non-seismik. Kondisi ini menjadi dasar pentingnya riset dan inovasi dalam mengembangkan sistem peringatan yang lebih komprehensif.

Pengembangan Simusti melibatkan kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Universitas Syiah Kuala (USK), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Proses riset juga diperkuat melalui pelatihan, eksperimen laboratorium, serta studi banding ke sejumlah lembaga di Jepang dan Taiwan.

Dua dosen senior STMKG, Dr Munawar dan Dr Marzuki Sinambela, yang bertindak sebagai mentor proyek menambahkan, Simustimenjadi bukti kontribusi nyata perguruan tinggi dalam riset kebencanaan.

"STMKG memiliki potensi dari sisi SDM, fasilitas dan lingkungan akademik. Simusti bisa menjadi rujukan nasional mengenai tsunami non-seismik,” ujarnya.

Baca juga: BMKG serap pengalaman ilmuwan dunia peringatan dini tsunami nonseismik

Baca juga: BMKG perkuat sistem peringatan dini tsunami seismik dan nonseismik

Simusti dirancang untuk mengintegrasikan perhitungan cepat sumber tsunami, simulasi berbasis data historis maupun skenario, hingga tampilan peringatan yang fleksibel. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan pemodelan fisik tsunami non-seismik yang divisualisasikan secara interaktif agar mudah dipahami publik.

Dengan hadirnya Simusti, STMKG berharap dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan informasi tsunami multi-sumber secara akurat sekaligus memperkuat budaya literasi kebencanaan masyarakat Indonesia.

Pewarta: Juraidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |