Gajah betina berusia 45 tahun mati di Taman Nasional Way Kambas

1 hour ago 2

Bandarlampung (ANTARA) - Seekor gajah jinak betina berusia sekitar 45 tahun bernama Dona yang berada di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Toto Projo, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dilaporkan mati pada Sabtu (16/11).

Kepala Balai TNWK, Zaidi dalam keterangan yang diterima, Senin, menjelaskan bahwa gajah tersebut memiliki riwayat masalah kesehatan dan telah dipantau oleh petugas.

"Masalah kesehatan Dona telah terpantau sejak awal November. Pada 6 November, pemeriksaan rutin menunjukkan kadar eosinofil tinggi pada sampel darah, mengarah pada indikasi infeksi parasit. Tim medis kemudian memberikan infus dan meningkatkan pemantauan," kata dia.

Kemudian, pada 13 November Dona mulai tidak mau makan. Dokter hewan di Pusat Latihan Gajah (PLG) TNWK melakukan evaluasi lanjutan dan memberikan tindakan medis.

“Meski nafsu makan menurun drastis, Dona masih dapat bergerak aktif,” katanya.

Baca juga: Pertamina kampanyekan pelestarian burung di Way Kambas Lampung Timur

Namun pada 14—15 November kondisinya tidak menunjukkan perbaikan signifikan dan hanya mengonsumsi satu sisir pisang dan tubuhnya semakin melemah.

"Pada 16 November dini hari Dona masih merespons gerakan pada pukul 03.00 WIB, namun beberapa jam kemudian terlihat tidak mampu berdiri," kata dia.

Dia mengatakan, tim medis bersama Kepala SPTN Wilayah II Bungur segera menuju Camp ERU Bungur, namun saat tiba pukul 13.20 WIB, gajah tersebut telah dinyatakan mati dengan kondisi tidak bernapas dan lidah pucat.

"TNWK langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian untuk proses penanganan sesuai prosedur. Nekropsi dilaksanakan pada Minggu (16/11) sore hari, guna mengetahui penyebab pasti kematian," kata dia.

Ia mengatakan atas kejadian ini TNWK menyampaikan belasungkawa atas matinya Dona, sebab gajah tersebut merupakan bagian penting dari upaya konservasi gajah di Way Kambas.

"Seluruh tindakan medis telah dilakukan sejak gejala awal terdeteksi. TNWK menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesehatan satwa, pengawasan populasi, serta pengelolaan kesejahteraan gajah binaan maupun liar di kawasan Taman Nasional Way Kambas," kata dia.

Baca juga: Menhut: NTSP upaya lestarikan keanekaragaman hayati di TNWK
Baca juga: Taman Nasional Way Kambas kelola wisata dengan pola interkoneksi

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |