Program renovasi rumah di Johar Baru wujud "berbaginomics" Prabowo

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Program berbenah kampung di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dinilai merupakan wujud nyata implementasi gagasan besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu "berbaginomics".

"Program renovasi rumah di Johar Baru ini adalah contoh konkret bagaimana 'berbaginomics' diwujudkan dalam kebijakan pemerintahan. Pak Ara (Maruarar Sirait) menjalankan apa yang diserukan Presiden Prabowo, yakni berbagi," kata Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Untuk diketahui, Qodari mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam acara Serah Terima Kunci Tahap II Program Berbenah Kampung di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (31/8) malam.

Program renovasi rumah tersebut menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan Presiden Prabowo terus berupaya menghadirkan program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan dan renovasi rumah bagi warga kurang mampu agar memiliki hunian yang layak, sehat, dan aman.

Qodari menjelaskan target pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo dilakukan melalui dua jalur, yaitu pembangunan baru dan renovasi rumah tidak layak huni.

Baca juga: Menteri PKP pastikan dana FLPP 350 ribu unit rumah sudah tersedia

Menurutnya, kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta menjadi kunci untuk mempercepat pencapaian target tersebut.

"Dengan inisiatif dari Pak Ara sebagai Menteri PKP, supaya lebih banyak rumah masyarakat bisa dibangun dan direnovasi, beliau mengajak keterlibatan swasta, misalnya Yayasan Buddha Tzu Chi dan Kadin," ujar Qodari.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa "berbaginomics" merupakan jawaban atas masalah besar bangsa, yaitu "serakahnomics".

'Serakahnomics' itu adalah kondisi di mana pengusaha besar itu memikirkan diri sendiri. Kalau 'berbaginomics', pengusaha yang berhasil, yang sudah mampu, juga berbagi dengan masyarakat," katanya.

Kecamatan Johar Baru, sebut Qodari, menjadi contoh nyata penerapan "berbaginomics".

“Alhamdulillah, kami dari Kantor Staf Presiden bisa menyaksikan aksi nyata Kementerian PKP. Manfaatnya dirasakan langsung oleh warga seperti Ibu Eli, Ibu Tursinah, dan Pak Wagiman. Ini hari yang luar biasa, bukan hanya karena ada renovasi rumah, tetapi karena kita berkumpul dalam suasana aman, damai, dan bahagia,” ungkapnya.

Baca juga: BP Tapera pastikan KUR perumahan untuk pacu program tiga juta rumah

Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menyebut tantangan yang dihadapi Indonesia masih besar. Data pemerintah mencatat, lebih dari 26 juta rumah di Indonesia masuk kategori tidak layak huni. Untuk itu, pemerintah menjalankan dua strategi utama, yakni melalui APBN lewat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan lewat mekanisme gotong royong bersama dunia usaha.

Maruarar pun menegaskan bahwa gotong royong tersebut adalah bentuk nyata "berbaginomics'.

"Inilah yang saya sebut dengan 'berbaginomics'. Bentuk kolaborasi berbagai pihak swasta, pengusaha, Kadin, dan pemerintah untuk bersama-sama membantu rakyat. Ini adalah lawan dari 'serakahnomic'. Kalau 'serakahnomics' itu hanya mementingkan diri sendiri, 'berbaginomics' justru berbagi," ujarnya.

Ia menyatakan konsep "berbaginomics" perlu diperluas agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati manfaatnya.

"Dengan kebersamaan, kita berharap semakin banyak rumah rakyat yang dapat direnovasi sehingga warga bisa tinggal di rumah yang layak, sehat, dan aman," ucap Maruarar.

Baca juga: Kadin siapkan pendampingan riset dan manajemen program tiga juta rumah

Baca juga: Kementerian PKP: Program Tiga Juta Rumah upaya bantu hunian layak

Baca juga: Mendagri: Pemda wajib dukung program tiga juta rumah

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |