Permukiman baru korban erupsi Lewotobi di NTT dibangun mulai September

3 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memproyeksikan permukiman baru untuk para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dibangun pada September 2025.

"Kemarin sudah dilakukan rapat dan sudah ada tender, September sudah masuk sehingga kalau kita ke sini lagi sudah lebih bagus tempatnya," kata Kepala BNPB Suharyanto di Jakarta, Kamis.

BNPB mengonfirmasi lokasi permukiman baru tersebut berada di Noboleto, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Suharyanto, lokasi tersebut sudah dipastikan aman dari paparan material erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki karena berjarak delapan kilometer di luar kawasan risiko bencana.

Hal ini sebagaimana hasil kajian risiko yang telah dilaksanakan oleh sejumlah pihak terkait, seperti Badan Geologi, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

"Kementerian PKP juga sudah meninjau lokasi ini, sudah menyusun RAB jadi tentu saja proses penyiapan lahan juga membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit,” ujarnya.

Baca juga: Badan Geologi sebut aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi

Menurut dia, dari total rumah hunian tetap tahap pertama yang ditargetkan menampung 2.000 kepala keluarga penyintas erupsi Gunung Lewotobi itu, ada 500 unit rumah untuk 500 kepala keluarga yang akan dibangun lebih dulu.

Adapun masing-masing rumah hunian tetap itu akan dibangun dengan desain rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang konstruksinya memanfaatkan panel beton.

"Sebagian besar material untuk pembangunan rumah instan sederhana sehat sudah tersedia di lokasi, tinggal menunggu proses perakitan," kata dia.

Dia mengaku optimistis pembangunan berjalan dengan lancar, pertama yang dimulai dengan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang delapan kilometer oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sebagai jalan utama menuju lokasi yang sekaligus menjadi akses mobilitas peralatan dan bahan material pembangunan.

Sebagai informasi, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur mengalami beberapa kali erupsi signifikan pada November 2024. Dua erupsi gunung api itu di antaranya melontarkan material vulkanik setinggi 4 -10 kilometer dari puncaknya, termasuk memuntahkan material bebatuan berdiameter kecil-besar yang menghujani permukiman penduduk di sekitarnya.

Berdasarkan data Pusdalops BNPB saat itu tercatat setidaknya ada 10.295 orang atau 2.734 kepala keluarga yang masuk dalam opsi relokasi. Mereka merupakan warga dari beberapa desa di tiga kecamatan yaitu Ilebura, Titehena, dan Wulanggitang yang menjadi korban terdampak langsung erupsi itu.

Baca juga: Energi tubuh magma masih berlangsung di Gunung Lewotobi Laki-laki
Baca juga: Pemerintah percepat rehabilitasi pascabencana Lewotobi dan 11 daerah

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |