Pemuda Masjid Dunia ajak ormas hingga KNPI halau pendemo anarkis

2 weeks ago 12
Sebagai warga negara, kita semua wajib membela negara apabila negara dalam situasi terancam, baik ancaman dari dalam maupun dari luar

Jakarta (ANTARA) - Pemuda Masjid Dunia mengajak seluruh pimpinan organisasi masyarakat (ormas), organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), maupun elemen masyarakat lain di Indonesia untuk dapat menghalau pendemo anarkis dan penjarah yang membuat gaduh.

Presiden Pemuda Masjid Dunia Said Aldi Al Idrus menjelaskan ajakan tersebut bertujuan agar semua pihak tidak diam, sehingga mencegah kerugian bangsa dan negara maupun jatuhnya korban jiwa.

"Sebagai warga negara, kita semua wajib membela negara apabila negara dalam situasi terancam, baik ancaman dari dalam maupun dari luar,” ujar Said dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Sikapi demo, Kyai Kikin sampaikan imbauan ke pemerintah dan DPR

Sementara kepada para pendemo, dia meminta agar dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi dapat dilakukan secara santun, dan tidak merusak fasilitas umum hingga menjarah.

“Jangan pula anarkis, apalagi sampai melakukan pembakaran aset negara. Itu tidak baik, dan membuat suasana keamanan nasional tak kondusif," ujarnya.

Untuk para aparat keamanan, dia meminta agar mereka tetap humanis dalam melakukan pengamanan aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, serta segera mengambil sikap tegas ketika massa aksi mulai melakukan tindakan anarkis.

Dia menyampaikan seluruh poin tersebut untuk merespons aksi unjuk rasa selama beberapa waktu terakhir di Jakarta maupun daerah lain yang berakhir bentrok antara massa aksi unjuk rasa dengan aparat keamanan, hingga penjarahan, atau jatuhnya sejumlah korban.

Baca juga: Kementerian PU ingatkan demo boleh, tapi infrastruktur jangan dirusak

Baca juga: Konfederasi serikat buruh nilai "penumpang gelap" susupi unjuk rasa

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |