Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mengajak seluruh warga di wilayah kepulauan di Provinsi DKI Jakarta tersebut untuk terlibat langsung menjaga wilayah agar tetap kondusif.
Ajakan disampaikan melalui deklarasi "Jaga Jakarta" setelah adanya aksi anarkis yang terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta dan provinsi lain di Indonesia.
"Deklarasi ini sebagai bentuk ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya di Kepulauan Seribu," kata Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan di Jakarta, Rabu.
Forum Komunikasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) Kepulauan Seribu pun mengajak seluruh masyarakat bersama-sama mengampanyekan "Jaga Jakarta" sehingga mewujudkan Jakarta yang aman dan nyaman.
Ada empat poin penting dalam deklarasi yang disampaikan secara bersama-sama. Pertama, menjaga persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan nilai toleransi dan kebhinekaan untuk Jakarta yang damai dan harmonis.
Baca juga: Belasan anak menempuh pendidikan di pulau terluar Kepulauan Seribu
Baca juga: Kepulauan Seribu aktifkan "Gerakan Wisata Bersih"
Kedua, menolak segala bentuk perpecahan, ujaran kebencian serta tindak kekerasan yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.
Ketiga, menjunjung tinggi hukum dan aturan yang berlaku serta mendukung upaya pemerintah, aparat keamanan dan seluruh elemen bangsa dalam menjaga stabilitas serta keamanan Jakarta.
Keempat, berperan aktif dalam menjaga lingkungan, kebersihan serta ketertiban kabupaten, demi terciptanya Jakarta yang aman dan nyaman.
"Deklarasi ini merupakan komitmen untuk menjaga wilayah Kepulauan Seribu agar tidak terpengaruh dari beragam tindakan kekerasan dan anarkistis," katanya.
Deklarasi ini digelar di Pantai Sakura, Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, yang dipimpin oleh Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan diikuti Wakil Bupati Kepulauan Seribu Aceng Zaeni, SKPD/UKPD terkait serta sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan masyarakat.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.