Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memperkirakan kerugian akibat kerusuhan massa yang terjadi di kantor Pemkab Kediri hingga DPRD kabupaten setempat mencapai sekitar Rp500 miliar.
"Rp500 miliar itu aset dan bangunan. Gedung masih 'Appraisal'. Kami gunakan ahli dari ITS untuk menghitung kerusakan bangunan," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Senin.
Ia mengatakan hasil tersebut akan bisa diketahui antara 2-3 hari ke depan. Aset tersebut juga belum termasuk dengan kendaraan yang juga dibakar massa saat aksi yang berujung kerusuhan pada Sabtu (30/8) malam.
Dalam kejadian itu, massa sempat membakar sejumlah ruang di kantor Pemkab Kediri.
Bupati menyebut ada 18 ruang dan bangunan untuk para kepala dinas yang hancur.
"Seluruh aset kami habis baik komputer, arsip, alat tulis. Semua habis dijarah," kata dia.
Pihaknya tidak membenarkan kerusuhan yang terjadi pada Sabtu malam tersebut. Menurutnya hal ini menjadi renungan bersama, menjadi ujian bagi pemerintah daerah khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kediri untuk lebih erat lagi dam bangkit.
Ia juga mengaku prihatin dengan para pelaku kerusuhan yang mayoritas adalah pelajar SMP serta SMA. Massa datang langsung menerjang gerbang, menghancurkan kaca dan melempar bom molotov.
"Ironisnya pelaku yang anarkisme itu anak-anak pelajar. Ini adalah waktu para guru, orangtua murid, wali murid, untuk bisa memastikan anaknya berbuat di luar di jalur semestinya," kata dia.
Pemkab, kata dia, juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai elemen terkait dengan masalah tersebut. Pemkab juga menggelar doa bersama, sebagai upaya agar tetap semangat.
"Harapannya semoga lekas pulih, bangkit, tidak boleh terlalu lama berlarut-larut kesedihan. Kabupaten ini segera pulih khususnya kantor pemerintahan yang hangus, hancur segera pulih. Tidak hanya bangunan tapi semangatnya," kata dia.
Dalam doa bersama yang digelar di halaman kantor Pemkab Kediri tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat dan pemeluk agama. Semuanya doa bersama.
Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Komandan Kodim (Dandim) 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Ibrahim Saputra, OPD Kabupaten Kediri, perwakilan dari pengendara ojek daring, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Khofifah bersama ojol Jatim gelar tahlil kubro untuk Affan
Baca juga: Warga dokumentasikan Gedung Grahadi pascaterbakar
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.