Menko PMK sebut Indonesia harus jadi pengembang dan pengguna cerdas AI

18 hours ago 5
...Indonesia harus bukan semata-mata menjadi AI user, menjadi smart AI user, tapi juga mampu menjadi smart AI developer, menjadi smart AI preneur

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya Indonesia untuk tidak hanya menjadi pengguna (user), tetapi juga pengembang (developer) dan wirausaha (preneur) yang cerdas dalam bidang kecerdasan buatan (AI).

"Indonesia harus bukan semata-mata menjadi AI user, menjadi smart AI user, tapi juga mampu menjadi smart AI developer, menjadi smart AI preneur," ujar Pratikno dalam rapat tingkat menteri di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa.

Pratikno menyebut perkembangan teknologi AI saat ini berlangsung sangat cepat dan membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan.

Menurut dia, perkembangan AI sangat pesat, bukan hanya bulan ke bulan, bahkan dari minggu ke minggu. AI membantu pekerjaan manusia menjadi lebih produktif dan akurat, termasuk dalam riset dan analisis isu.

Baca juga: Kemkomdigi gandeng Universitas Tokyo kembangkan kurikulum AI

Meski demikian, ia menekankan pentingnya sikap bijak dan kritis dalam menyikapi penggunaan AI. Menurutnya, AI tidak sepenuhnya bersifat netral dan perlu dikelola agar memberikan manfaat maksimal sekaligus meminimalkan dampak negatif.

Pengembangan AI, kata dia, harus melibatkan semua elemen masyarakat melalui penguatan pemahaman dan literasi digital sejak dini.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah menyiapkan kurikulum yang menekankan pada penguatan logika, numerasi, dan berpikir kritis mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah.

"Ini untuk membentuk fondasi yang kuat agar generasi muda bisa menjadi pengguna AI yang bijak sekaligus pengembang AI ke depan," ujarnya.

Baca juga: Mendikdasmen sampaikan pelatihan coding-AI siap libatkan Google

Pratikno juga menyebut pentingnya dukungan dari pendidikan tinggi, lembaga riset, dan dunia usaha dalam mencetak talenta unggul di bidang AI.

Ia menilai Indonesia harus memiliki kedaulatan AI sendiri agar pengelolaan data nasional tetap aman dan relevan dengan konteks lokal.

Dari sisi kebijakan, pemerintah saat ini tengah menyusun ekosistem pendukung pengembangan AI, baik melalui regulasi maupun strategi nasional.

Kementerian Komunikasi dan Digital, kata dia, telah menyiapkan sejumlah usulan peraturan perundang-undangan serta agenda jangka pendek untuk mendukung hal tersebut.

Baca juga: Indonesia dan India siapkan lompatan untuk konektivitas 5G dan AI

Sementara itu, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) disebut telah membiayai ribuan penerima beasiswa dalam dan luar negeri untuk studi yang terkait dengan AI.

"Kita tidak mulai dari nol. Baik dari sisi talenta, regulasi, maupun ekosistem, semua sedang kita bangun bersama agar Indonesia siap menghadapi era AI," ujar Pratikno.

Baca juga: Pengamat: Perlu ada batasan antara hasil buatan manusia dan AI

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |