Lima tanda tubuh kekurangan elektrolit

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Setiap hari, tubuh bekerja tanpa henti untuk menjaga keseimbangan, mulai dari mengalirkan darah, mengatur detak jantung hingga mengontrol kontraksi otot.

Namun di tengah aktivitas yang padat, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian yaitu kebutuhan elektrolit. Kekurangan elektrolit bisa memberikan sinyal-sinyal halus yang mudah diabaikan, padahal dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Elektrolit adalah zat yang punya muatan listrik saat larut dalam air. Elektrolit membantu tubuh mengatur reaksi kimia, menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel, serta mendukung kerja otot dan organ tubuh lainnya.

Tubuh menggunakan elektrolit untuk menghantarkan sinyal listrik, misalnya saat otot bergerak atau saat tubuh mengatur kadar air di dalam sel. Contohnya seperti air garam, yang bisa menghantarkan listrik karena mengandung natrium (muatan positif) dan klorin (muatan negatif). Saat garam larut, natrium dan klorin terpisah dan membawa muatan masing-masing, sehingga listrik bisa mengalir di antara keduanya. Singkatnya, elektrolit sangat penting untuk menjaga tubuh tetap seimbang dan berfungsi dengan baik.

Karena itu, penting mengenali tanda-tanda tubuh saat mulai kekurangan elektrolit sebelum kondisinya makin serius.

Sama seperti tubuh memberi sinyal saat kekurangan protein atau serat, tubuh juga menunjukkan tanda-tanda saat kadar elektrolit mulai menurun. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

1. Otot terasa lemah atau mengalami kram

Otot membutuhkan elektrolit untuk berfungsi dengan baik. Jika tubuh kekurangan elektrolit, otot bisa terasa lemah, kaku, atau bahkan mengalami kram. Kondisi ini biasanya muncul setelah aktivitas fisik berat atau saat tubuh banyak kehilangan cairan tanpa asupan pengganti yang cukup.

2. Suasana hati mudah berubah

Kekurangan elektrolit bisa mempengaruhi kestabilan emosi. Tubuh yang tidak seimbang kadar elektrolitnya bisa membuat seseorang merasa lebih sensitif, mudah marah, atau bahkan mengalami kebingungan ringan. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba patut diwaspadai sebagai sinyal adanya ketidakseimbangan dalam tubuh.

3. Mual atau gangguan pencernaan

Rasa mual, tidak nyaman di perut, atau gangguan pencernaan lain bisa menjadi tanda tubuh membutuhkan lebih banyak elektrolit. Kondisi ini sering muncul setelah aktivitas berat, terutama jika tubuh banyak kehilangan cairan tanpa diiringi asupan elektrolit yang memadai.

4. Tubuh terasa lemas akibat rendahnya natrium

Dalam kondisi tertentu, kekurangan elektrolit bisa menyebabkan kadar natrium dalam tubuh turun drastis. Saat hal ini terjadi, tubuh bisa merasa sangat lemas, bingung, mual, bahkan mengalami gangguan pada fungsi otot. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menjadi masalah serius.

5. Detak jantung tidak beraturan

Elektrolit berperan penting dalam menjaga irama jantung tetap stabil. Ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan detak jantung terasa tidak beraturan, jantung berdebar lebih cepat, atau muncul rasa tidak nyaman di dada. Kondisi ini menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan perhatian lebih terhadap asupan elektrolit.

Baca juga: Manfaat mengonsumsi minuman gatorade dengan bahan alami

Baca juga: Mitsui Chemicals perluas kapasitas produksi larutan elektrolit di Tiongkok

Baca juga: Sebelum lari tak disarankan konsumsi minuman terlalu manis

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |