Pentingnya memahami macam-macam syirik dan cara menjauhinya

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak godaan yang bisa mengarah pada perbuatan syirik, baik yang disadari maupun tidak.

Syirik, dalam bahasa Arab, berasal dari kata "syarika" yang berarti "menjadikan sekutu" atau "menyekutukan." Dalam konteks agama Islam, syirik didefinisikan sebagai perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain, baik itu dalam bentuk ibadah, keyakinan atau perkataan.

Syirik merupakan dosa besar yang sangat dilarang dalam Islam dan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Allah SWT. Bahkan dalam Al-Quran, Allah menjelaskan bahwa syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni, kecuali jika seseorang bertaubat sebelum meninggal dunia. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisaa’: 48)

Macam-macam syirik

Syirik terbagi menjadi dua kategori utama sebagai berikut:

Syirik akbar (syirik besar):

Syirik besar terjadi dalam hal keyakinan, yaitu meyakini adanya Tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya dalam hal ketuhanan. Syirik ini dapat membatalkan keislaman seseorang dan menghapuskan seluruh amal ibadahnya.

Beberapa contoh syirik besar antara lain:

  • Menyembah berhala atau patung sebagai Tuhan.
  • Berdoa kepada selain Allah. Syirik dengan menganggap bahwa makhluk lain, seperti jin, orang-orang suci, atau individu tertentu memiliki kekuatan ilahi dan berdoa kepada mereka untuk memperoleh manfaat atau pertolongan.
  • Meminta pertolongan kepada dukun atau paranormal, yang menunjukkan ketidakpercayaan kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan.
  • Meyakini ramalan atau astrologi sebagai petunjuk masa depan, yang menunjukkan bahwa ada kekuatan lain selain Allah yang dapat menentukan takdir seseorang.

Syirik asghar (syirik kecil):

Syirik kecil adalah perbuatan yang mengandung unsur syirik namun tidak sampai membatalkan keislaman seseorang. Meskipun tidak membatalkan keislaman, syirik kecil dapat mengurangi pahala ibadah dan menjauhkan seseorang dari Allah. Beberapa contoh syirik kecil antara lain:

  • Riya' (melakukan ibadah untuk pamer), yang berarti melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan semata-mata karena Allah.
  • Sum'ah (melakukan kebaikan agar dipuji), yaitu melakukan amal kebaikan agar dikenal oleh orang lain, bukan semata-mata untuk meraih keridhaan Allah.
  • Menggunakan jimat atau azimat yang dipercaya memiliki kekuatan gaib untuk mendatangkan keberuntungan atau melindungi dari bahaya, padahal semua itu adalah kekuatan yang hanya dimiliki oleh Allah.

Bentuk-bentuk syirik bisa sangat beragam dan tidak terbatas pada yang telah disebutkan di atas. Misalnya, meyakini bahwa benda-benda tertentu, seperti pohon keramat, keris, batu akik, atau bahkan kuburan, memiliki kekuatan ilahi yang dapat memberikan keberuntungan atau perlindungan. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.

Cara menjauhi syirik

Menghindari syirik adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menjaga keimanan. Beberapa cara untuk menghindari syirik antara lain:

1. Menjaga tauhid: Selalu ingat bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan. Hindari menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.

2. Bertaubat jika terjatuh dalam syirik kecil: Jika merasa telah melakukan riya' atau sum'ah, segera bertaubat dan berusaha untuk ikhlas dalam setiap amal ibadah.

3. Menghindari hal-hal yang bisa membawa pada syirik: Misalnya, tidak bergantung pada ramalan atau mempercayai benda-benda yang dianggap keramat.


Baca juga: MUI Cianjur imbau warga mewaspdai perilaku syirik

Baca juga: Delapan WNI yang dituduh syirik di Saudi dipulangkan

Baca juga: Saudi tahan sebelas WNI dituduh beraliran sesat

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |