Lurah-pamong kalurahan se-DIY jaga Malioboro sepanjang aksi mahasiswa

2 weeks ago 14

Yogyakarta (ANTARA) - Sekitar 200 lurah dan pamong kalurahan se-DIY yang tergabung dalam Paguyuban Nayantaka turut berjaga di kawasan Malioboro hingga depan Gedung DPRD DIY, Senin, untuk mengawal jalannya aksi mahasiswa agar tetap berlangsung damai.

Mereka hadir mengenakan pakaian adat Jawa berupa surjan lengkap dengan jarik dan blangkon, serta bertelanjang kaki.

"Kami mengawal supaya gerakan teman-teman mahasiswa tetap sesuai jalur, penyampaian aspirasi berjalan dengan damai," ujar Ketua Nayantaka DIY Gandang Harjanta yang juga Lurah Tamanmartani, Kalasan, Sleman.

Meski pada Senin (1/9) sejumlah titik Malioboro, khususnya kawasan DPRD DIY telah dijaga sejumlah aparat TNI dan Polri, menurut Gandang, kehadiran para pamong kalurahan diharapkan menciptakan suasana sejuk dan tenteram.

"Yogyakarta ini nyaman dan tenteram, adem ayem. Seperti 'dawuh' (pesan) dari Bapak Gubernur DIY bahwa penyampaian pendapat boleh, berdialog boleh, tapi harus dilakukan dengan penuh kesopanan dan 'unggah-ungguh'," ujar dia.

Menurut Gandang, sekitar 200 anggota Nayantaka yang dilibatkan masing-masing berasal dari empat kabupaten di DIY.

"Mudah-mudahan aspirasi sudah tersampaikan, cukup untuk hari ini. Tapi kalau besok masih ada kegiatan, ya, kita akan bergantian dengan kelurahan-kelurahan lain," tutur dia.

Gandang menjelaskan, busana adat Jawa yang mereka kenakan bukan sekadar seragam, melainkan simbol peran mereka sebagai pemangku Keistimewaan DIY.

"Perlu diketahui, kami lurah dan perangkatnya itu juga memegang peran sebagai pemangku Keistimewaan DIY yang dikukuhkan oleh Bapak Gubernur, bukan saja pelayanan di masyarakat tapi juga pengamanan keadaan supaya Yogya ini tetap nyaman," ujar dia.

Ketua Paguyuban Lurah, Pamong, dan Staf Pamong Kabupaten Bantul, Beja WTP, menambahkan bahwa keberadaan mereka di kawasan Malioboro juga dimaksudkan sebagai bentuk silaturahmi dengan para mahasiswa.

"Kita dalam rangka untuk silaturahmi dengan teman-teman (mahasiswa) yang mau menyampaikan aspirasinya," kata Beja.

"Mereka bersama kami sepakat untuk menjaga Yogyakarta damai dan aman. Dan alhamdulillah, sampai sekarang juga seperti rekan-rekan melihat sendiri bahwa Yogya memang aman," ujar dia.

Sejak pagi hingga sore, halaman DPRD DIY menjadi lokasi dua gelombang unjuk rasa, pertama oleh Front Aliansi Mahasiswa Yogyakarta dan dilanjutkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Seluruh rangkaian aksi berlangsung tertib dengan penyampaian aspirasi secara aman dan damai.

Baca juga: Konfederasi serikat buruh nilai "penumpang gelap" susupi unjuk rasa

Baca juga: Polda Jatim-LBH berkoordinasi tangani pelaku anarkis di enam daerah

Baca juga: Polisi imbau masyarakat sampaikan aspirasi dengan damai

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |