KPAI pastikan keluarga mendapat kejelasan tentang penyebab kematian Andika

2 weeks ago 13

Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan keluarga almarhum Andika Lutfi Falah (16) mendapat kejelasan tentang penyebab kematian korban dalam peristiwa kerusuhan di DPR/MPR RI di Jakarta.

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengatakan, meski pihak keluarga saat ini telah menyepakati untuk tidak melanjutkan ke proses investigasi maupun jalur hukum, namun mereka berhak mendapatkan kejelasan terkait penyebab kematian Andika.

"Tadi kami sudah berkomunikasi dengan keluarga, ternyata keluarga sudah mengikhlaskan, artinya tidak tuntut proses hukum dan sebagainya. Tetapi kami dari KPAI memastikan hak anak yang sudah meninggal mendapat kejelasan penyebab kematiannya," ucap Diyah usai melayat ke kediaman almarhum Andika di Tangerang, Rabu.

Ia mengatakan, selain persoalan penyebab kematian korban, pihaknya juga akan mendorong untuk pemulihan nama baik almarhum Andika dan keluarga dari stigma negatif atas peristiwa yang telah terjadi tersebut.

"Yang kedua jangan sampai anak terstigma negatif dalam kejadian ini. Karena almarhum Andika sedang menyampaikan aspirasi, kalau kemudian jadi korban, hanya saja jangan sampai ada kesan negatif bahwa ini tidak baik," ujarnya.

"Kita harus buka persepsi semuanya bahwa anak boleh sampaikan pendapat di muka umum, itu juga kebebasan berpartisipasi termasuk sipil," tambah dia.

Baca juga: Wapres Gibran melayat ke rumah keluarga mendiang Andika Lutfi Falah

Dia mengungkapkan, dengan adanya insiden yang memilukan ini, KPAI tengah memberikan perhatian khusus atas tindakan represif aparat penegak hukum, terutama dalam kerusuhan demonstrasi yang mengakibatkan korban jiwa.

"Kita kemarin di Kerjasama Untuk Pencegahan Penyiksaan (KUPP) sepakat kita jangan sampai terulang. Kemudian karena si anak ini maka harus ada upaya perlindungan. Dan yang kami resahkan saat ini kenapa anak seperti terorganisir dan semua aksi di semua daerah bahkan di kabupaten itu semua melibatkan anak," jelasnya.

Diyah mengatakan, sebagai langkah penanganan lebih lanjut KPAI akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait proses pengawasan bagi anak-anak di Indonesia dengan melibatkan seluruh lembaga dan instansi terkait untuk berbenah.

"Betul, ini jadi masukan dan evaluasi kita baik dari KPAI, KemenPPPA, Kemdik, Kemenag, karena di bawah Kemenag juga banyak kami temukan sekolah yang juga terlibat. Tentu upaya selanjutnya bagaimana upaya pencegahan dan jangan sampai terulang lagi," kata dia.

Andika Lutfi Falah (16), pelajar asal Puri Bidara Permai, RT/RW 02/06, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten dilaporkan meninggal dunia diduga terlibat dalam aksi kerusuhan di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/9).

Sebelum dinyatakan meninggal, almarhum yang merupakan siswa kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Mintoharjo.

Berdasarkan keterangan tim medis kepada keluarga, korban mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul.

Baca juga: Gubernur Banten sampaikan belasungkawa kepada keluarga Andika Lutfi
Baca juga: Ayah Andika ungkap keinginan anaknya jadi TNI ke Wapres Gibran

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |