Kemnaker ajak lulusan SMK kejar peluang jadi SSW di Jepang

4 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak para lulusan SMK untuk mengejar peluang menjadi specified skill worker (SSW) di Jepang dengan meningkatkan kapasitas hard skill maupun soft skill masing-masing.

Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi Kemnaker, Gilang Amaldi menyebut 13 persen dari angka penduduk bekerja di Indonesia merupakan lulusan SMK, sehingga mereka juga turut memainkan peran penting dalam mengisi pembangunan.

“Dari penduduk yang bekerja sebanyak 145,77 juta, yang lulusan SMK sekitar 13 persen. Artinya, SMK juga memegang peranan penting, sehingga bagaimana kami mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja yang produktif untuk mengisi pembangunan, termasuk menjadi SSW di Jepang,” kata Gilang dalam webinar bertajuk Lulusan SMK Siap Menghadapi Tantangan Global dan Menjadi Tenaga Kerja Terampil, Unggul dan Berdaya Saing di Jakarta, Rabu.

Baca juga: SMKN 3 Mataram jajaki peluang agar alumni dapat bekerja di Jepang

Lebih lanjut, ia menjelaskan SSW merupakan status residensi yang diberikan kepada pekerja asing di Jepang dengan hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja lokal, dengan durasi maksimum umumnya 5 tahun sesuai perjanjian kerja.

Ia menambahkan status residensi ini diberikan kepada pekerja asing, termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) usai memenuhi beberapa syarat yang diajukan pemerintah Jepang, termasuk uji kompetensi tertentu.

Gilang menyebutkan beberapa kompetensi teknis (hard skill) yang dibutuhkan ialah careworker, electric, electric and information industries, building cleaning management, construction industry, aviation industry, accommodation industry, manufacture of food and beverage, agriculture, food service industry dan beberapa kompetensi teknis lainnya.

“Kalau SSW ada skill test-nya, itu yang membedakan, adanya tes ketrampilan tersebut, dibuktikan dengan kelulusan pendaftar, dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan itu sebetulnya cukup banyak di Indonesia, termasuk dari lulusan SMK, seperti pengelasan, pariwisata, konstruksi listrik,” imbuhnya.

Baca juga: 80 Siswa SMK Banyuwangi Magang Kerja di Jepang

Baca juga: Kementerian P2MI perluas penempatan PMI di Jepang lewat skema SSW

Oleh karena itu, ia meminta para lulusan SMK untuk dapat mempersiapkan diri, sehingga dapat bersaing mendapatkan kesempatan menjadi SSW, termasuk meningkatkan kemahiran berbahasa Jepang agar minimal setara JLPT N4 atau JFT Basic (setara A2).

Sementara untuk soft skill, katanya, para lulusan SMK dapat meningkatkan etos kerja, kedisiplinan serta keterampilan dasar kerja, seperti kerja kelompok, komunikasi, maupun pemecahan masalah yang sudah didapatkan selama masa praktik atau magang di jenjang pendidikan.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |