Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) Kemendikdasmen melaksanakan penandatanganan Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) dengan Monash University Australia guna meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti di Jakarta pada Rabu mengatakan, kemitraan itu dapat mempercepat transformasi pendidikan Indonesia.
“Kami percaya kolaborasi dengan Monash University tidak hanya memperkuat kapasitas guru dan siswa, tetapi juga menjadi jembatan ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Australia yang akan berdampak luas bagi masyarakat,” kata Mendikdasmen Mu'ti.
Baca juga: Kemendikdasmen paparkan mekanisme redistribusi guru ASN ke swasta
Ia menyebutkan, ruang lingkup memorandum tersebut salah satunya ialah terkait peningkatan kompetensi atau pelatihan pada bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta pendidikan profesi guru.
Mu'ti menambahkan, cakupannya ialah pada program Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), matematika, Kecerdasan Buatan (AI), literasi, numerasi, pendidikan inklusif, bimbingan dan konseling, serta kepemimpinan sekolah.
Pada kesempatan itu, Dirjen GTKPG Kemendikdasmen Nunuk Suryani mengatakan, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan merupakan salah satu tugas prioritas pihaknya.
Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan visi Kemendikdasmen yakni Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai perwujudan dari Astacita ke-4 Kabinet Merah Putih, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Kemendikbudristek: Pemenuhan formasi guru PPPK ASN tergantung pemda
Ia berharap, melalui nota kesepahaman dengan Monash University, Kemendikdasmen juga dapat menjajaki berbagai bentuk kerja sama lain, mulai dari pelatihan guru, evaluasi program, hingga pertukaran atau kunjungan para pakar, guru, tenaga kependidikan, dan pengelola pendidikan.
“Besar harapan kami, momentum penandatanganan Memorandum Kerja Sama pada hari ini menjadi awal dari semakin banyaknya kerja sama dan kolaborasi program antara Kemendikdasmen dan Monash University di masa mendatang,” kata Dirjen Nunuk.
Pada kesempatan yang sama, President and Pro Vice-Chancellor of Monash University Matthew Nicholson juga menyambut baik kerja sama dengan kampus internasional dalam meningkatkan kompetensi SDM di sektor pendidikan.
Ia menegaskan, kehadiran kampus Monash di Indonesia merupakan bagian penting dari komitmen universitas untuk berkontribusi pada pembangunan pendidikan global.
Baca juga: Kemendikbudristek buka seleksi 419.145 formasi guru ASN PPPK tahun ini
Nicholson menambahkan, Monash University tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan global sehingga upaya kolaborasi lintas negara dan lintas institusi menjadi kunci agar ilmu pengetahuan dapat memberikan dampak nyata.
“Kemitraan dengan Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Prof Mu’ti adalah kesempatan berharga untuk mempertemukan keahlian terbaik dari Indonesia dan Australia demi kepentingan siswa dan guru di seluruh Indonesia,” kata Nicholson.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.