Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata melakukan kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama empat Kementerian/Lembaga untuk memperkuat sektor pariwisata nasional.
“Mari kita terus jaga dan perkuat semangat bersama ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih terlestari,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam acara penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu.
Widiyanti mengatakan lintas sektor tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung berjalannya lima program unggulan Kementerian Pariwisata seperti Gerakan Wisata Bersih (GWB), Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Event by Indonesia dan pengembangan Desa Wisata.
Adapun empat K/L yang terlibat dalam penandatanganan MoU yakni Badan Gizi Nasional (BGN), Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian UMKM dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Baca juga: Wamen LH soroti perlunya penanganan sampah di destinasi wisata
Kerja sama dengan BGN bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu agenda nasional pemerintah. Kolaborasi yang akan terjalin nantinya berupa pemberian dukungan seperti pendampingan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelibatan desa wisata dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kemudian, kerja sama yang bakal terjalin dengan Kementerian UMKM akan difokuskan dalam upaya membangun pariwisata berbasis ekonomi rakyat. Lebih dari 6 ribu Desa Wisata diharapkan akan menjadi pusat pertumbuhan UMKM dengan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendanaan lain oleh Kementerian UMKM.
Kedua kementerian juga akan memperkuat pemasaran produk dan memfasilitasi investasi skala kecil-menengah.
Baca juga: Kemenpar umumkan pelaku industri terpilih program WISH gastronomi
Bersama dengan Basarnas, kerja sama dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan wisatawan yang harus menjadi prioritas di setiap destinasi pariwisata. Program kerja sama akan diwujudkan melalui pelatihan keahlian pencarian dan pertolongan, penyelenggaraan sistem komunikasi terpadu, hingga operasi penyelamatan wisatawan sebagai bentuk kesiapsiagaan.
Widiyanti mengatakan Indonesia memiliki kekayaan laut, gunung, dan kawasan geopark yang mendunia, termasuk 12 UNESCO Global Geopark dan 11 Geopark Nasional yang menjadi daya tarik wisata meliputi destinasi wisata alam.
“Namun keindahan ini juga disertai dengan risiko ketika berwisata seperti insiden yang baru-baru saja terjadi di Gunung Rinjani, yang menjadi perhatian utama dunia,” kata Widiyanti.
Baca juga: Yogyakarta didorong wujudkan layanan wisata ramah muslim kelas dunia
Sementara dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata akan berkoordinasi mengenai penetapan kebijakan dan pelaksanaan program terkait pengembangan destinasi dan industri, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan pariwisata, pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan, serta pendampingan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membeberkan bahwa hingga saat ini sebanyak 15 juta jiwa sudah merasakan manfaat dari program unggulan tersebut.
Kini, pemerintah sedang mengejar target untuk dapat melayani minimal 20 juta penerima manfaat melalui MBG.
“Target kami sampai akhir tahun adalah 82,9 juta untuk bisa melayani ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah mulai dari PAUD sampai SMA,” kata Dadan.
Wakil Menteri KLH Diaz Hendropriyono menyampaikan bahwa masalah kebersihan masih menjadi tantangan dan hambatan dalam membangun pariwisata serta lingkungan yang berkelanjutan.
Baca juga: Wamenpar minta siswa Sekolah Rakyat dikenalkan kegiatan karya wisata
Menurutnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan merusak citra destinasi wisata yang bersangkutan dan menurunkan minat wisatawan untuk datang.
“Kita harus menyambut baik MoU ini agar ada koordinasi pembuatan kebijakan dan pelaksanaan program. Lebih banyak lagi pertukaran informasi,” ujar Diaz.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii berharap MoU akan mempermudah segala mekanisme penanganan ataupun pemberian bantuan pada korban yang tertimpa bencana atau musibah lainnya.
"Mudah-mudahan ke depan harapan kami tidak ada lagi korban karena bagi Basarnas sebenarnya menyelamatkan satu nyawa merupakan investasi negara untuk menuju Indonesia Emas," kata Syafii.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan kerja sama akan memberikan efek ekonomi terhadap UMKM dan penyerapan tenaga kerja, termasuk pendapatan negara dan pertumbuhan pariwisata.
"Jadi kalau misalnya mulai tahun depan kita mulai arahkan orientasi mendorong penumbuhan, pertumbuhan, perkembangan UMKM difokuskan untuk di daerah pariwisata, saya pikir efek ekonominya bisa dua kali," ucapnya.
Baca juga: Rekomendasi acara dan destinasi wisata seru untuk rayakan HUT ke-80 RI
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.