Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berhasil menerobos wilayah pedalaman Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, yang selama ini terisolasi akibat bencana alam banjir bandang yang terjadi sejak Rabu (26/11/2025) pekan lalu.
“Alhamdulillah, niat membantu masyarakat yang terisolasi di daerah terpencil telah berhasil kami tunaikan,” kata Bupati Aceh Barat, Tarmizi kepada ANTARA, Senin.
Ia mengatakan total waktu perjalanan pulang-pergi dari Meulaboh ke Gampong Sikundo, Pante Ceureumen mencapai 16 jam.
Sikundo adalah desa terpencil yang jauh dari ibu kota Kecamatan Pante Ceureumen. Desa ini memiliki nilai sejarah yang luar biasa, karena dibangun oleh Pahlawan Aceh, Cut Nyak Dhien, bersama para pejuang gerilya Aceh.
Saat ini, kata Tarmizi, terdapat sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) di Sikundo.
“Kami pernah menginap di sana saat berkantor satu hari di Desa Jambak beberapa bulan lalu, dan sempat merancang agar Sikundo menjadi desa wisata. Sungainya sangat potensial untuk arung jeram, dengan suasana yang sejuk dan nyaman,” kata Tarmizi.
Baca juga: Padang segera tuntaskan penanganan 3.327 ton sampah pascabencana
Namun kini, akses jalan menuju Sikundo sebagian telah berubah menjadi aliran sungai, dan jembatan penghubung pun putus.
Masyarakat mulai mengalami kelaparan dan sangat membutuhkan bantuan, termasuk obat-obatan.
“Anak-anak tidak bisa akses lagi ke sekolah karena jembatan putus, padahal saat ini sekolah sudah kami rehab dengan dana APBK dan dana revitalisasi untuk ruangan belajar dan toilet,” kata Tarmizi menambahkan.
Tarmizi mengatakan satu unit jembatan gantung yang dulu dibangun setelah viralnya anak-anak sekolah menyeberangi sungai lewat kabel baja pada masa Pj Gubernur Nova Iriansyah pada tahun 2019 lalu, kini telah hanyut terbawa banjir.
“Saat ini, untuk menyeberangi sungai, tidak tersedia perahu atau sampan. Warga terpaksa menggunakan ban mobil sebagai alat bantu,” kata dia.
Tarmizi mengatakan akses menuju ke Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat harus dilalui dengan menerobos hutan menuju Sikundo menggunakan mobil 4x4, dikemudikan oleh sopir off-road yang andal.
Dalam kunjungan ini ia turut didampingi oleh Camat Pante Ceureumen Zulkarnain, Wakil Ketua DPRK Azwir, Kapolsek dan Anggota, kepala Puskesmas Pante Ceureumen, mukim, serta keuchik/kepala desa setempat dan tokoh masyarakat.
Perjalanan dimulai dari Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat para Minggu (30/11) pukul 11.00 WIB dan rombongan tiba di Sikundo sekitar pukul 17.00 WIB.
Jarak dari Kota Meulaboh ke Gampong Pante sekitar 60 km, lalu dilanjutkan sejauh 30 km menuju Sikundo, melewati hutan lebat dan bekas jalan RGM.
Di tengah perjalanan, mobil beberapa kali tersangkut. Bahkan sempat terpikir untuk putar balik karena kondisi jalan yang nyaris tak bisa dilalui.
“Alhamdulillah, secara kebetulan ada alat berat (beko) di kebun milik Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Azwir yang membantu rombongan melanjutkan perjalanan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berharap ada bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan jalan dan jembatan menuju Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen.
Baca juga: Nagan Raya tambah truk tangki mudahkan pasokan air untuk korban banjir
Baca juga: BNPB data kebutuhan stralink permudah komunikasi
Baca juga: Pakar: Dampak bencana hidrometeorologi tidak murni faktor iklim
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































