Medan (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara melakukan percepatan perbaikan jalur kereta api lintas Medan – Binjai yang sebelumnya rusak terdampak banjir.
"Itu sebagai upaya untuk normalisasi jalur serta memastikan keselamatan perjalanan KA Srilelawangsa relasi Medan – Binjai yang hingga saat ini masih belum dapat beroperasi," kata Manager Humas KAI Divre I Sumatera Utara, M. As’ad Habibuddin di Medan, Senin.
Ia menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir terdapat tiga titik jalur yang mengalami gogosan (longsor pada jalur rel akibat tergerus aliran air), yaitu di km 8+3/4, km 9+5/8, dan km 15+5/6.
“KAI saat ini dalam proses penambahan serta pemadatan batu balas sebanyak 800 hingga 1.200 m³ pada jalur terdampak. Batu balas tersebut dikirimkan dari Stasiun Bamban,” ujar As’ad.
Ia menambahkan bahwa pekerjaan ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam menjaga prasarana transportasi agar tetap berfungsi optimal.
Diharapkan setelah seluruh perbaikan selesai, jalur Medan – Binjai dapat kembali beroperasi secara maksimal dan memberikan kenyamanan serta keselamatan bagi masyarakat pengguna jasa kereta api.
Sementara Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, Ayep Hanapi, menyampaikan bahwa total 20 perjalanan KA Srilelawangsa—terdiri dari 17 perjalanan relasi Medan – Binjai dan 3 perjalanan relasi Medan – Binjai – Kualabingai—terpaksa dibatalkan karena kondisi jalur belum memungkinkan untuk dilewati perjalanan kereta api.
“PT Railink menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas pembatalan perjalanan KA Srilelawangsa lintas Medan – Binjai – Kualabingai. Keselamatan menjadi prioritas utama kami, sehingga perjalanan kereta api hanya dapat dilakukan jika kondisi jalur rel telah dinyatakan aman oleh petugas," katanya.
Baca juga: KAI salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir Sumut dan Aceh
Baca juga: Banjir masih landa Kota Medan, KAI imbau penumpang datang lebih awal
Baca juga: PT Kereta Api Indonesia Sumut tawarkan diskon tiket
Pewarta: Juraidi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































