Pontianak (ANTARA) - Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar) bersama inovator meluncurkan konverter kit Amin Bensin dan Gas (ABG), teknologi yang mampu mengubah mesin berbahan bakar minyak (BBM) menjadi berbahan bakar gas (BBG) yang bisa digunakan untuk speadboad.
"Inovasi ini terbukti lebih hemat, ramah lingkungan, sekaligus menjawab tantangan efisiensi energi nasional, sehingga inovasi ini patut kita dukung," kata Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, konverter kit ABG tersebut mampu menekan biaya operasional hingga 50 persen dan sangat bermanfaat bagi nelayan, petani, serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Baca juga: PGN pasang lagi 40 unit Converter Kit BBG mobil transportasi online
"Saya sudah mencoba mengendarai speadboad dengan konversi bahan bakar gas menggunakan konverter kit ABG ini, tidak ada bedanya dengan bensin atau pertalite. Karena itu, saya minta segera dipatenkan supaya tidak diklaim orang lain. Ini karya putra Kalbar yang layak mendunia," tuturnya.
Ia menambahkan konverter kit ini sederhana dan praktis, sehingga bisa digunakan pada berbagai mesin bensin empat tak, termasuk speedboat nelayan dan kendaraan angkutan ringan. Pemerintah daerah berkomitmen membantu sosialisasi agar pemanfaatannya semakin meluas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar Frans Zeno menjelaskan bahwa inovasi ini sudah masuk generasi kesembilan setelah dikembangkan lebih dari 10 tahun. Menurutnya, teknologi tersebut terbukti menekan biaya sekaligus ramah lingkungan.
"Dengan satu tabung gas 5 kilogram non-subsidi, setara 19–20 liter pertalite, nelayan bisa menghemat hingga 55 persen. Inovasi ini juga mengurangi ketergantungan pada BBM bersubsidi, sehingga lebih efisien, lingkungan lestari, dan ketahanan energi semakin kuat," katanya.
Frans menegaskan manfaat konverter kit tidak hanya dirasakan nelayan pesisir, tetapi juga petani dan UMKM di pedalaman. Di beberapa daerah, mesin gas dipakai sebagai transportasi ke ladang sekaligus sarana menangkap ikan.
Baca juga: BRIN kaji potensi gas biogenik rawa sebagai energi alternatif
Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dradjad Irianto menilai konverter kit sebagai solusi transisi energi yang nyata.
"Efisiensi penggunaan gas luar biasa, nelayan bisa menghemat ratusan ribu rupiah per bulan. Inovasi ini juga sejalan dengan Paris Agreement 2015 dan target Indonesia mencapai net zero emission 2060," kata dia.
Dradjad menambahkan konverter kit tidak hanya bekerja pada mesin baru, tetapi juga mampu menghidupkan kembali mesin lama yang berkarat di kampung nelayan.
"Ini membuktikan konverter kit teruji. Apalagi, bila dipasang di mesin baru, tentu efisiensinya lebih tinggi," katanya.
Sang inovator, Amin menjelaskan bahwa Kalbar dipilih sebagai lokasi pertama peluncuran, karena potensi besar transportasi air dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis speedboat.
"Tabung LPG 5 kilogram terbukti menghemat hingga 55 persen biaya operasional. Program ini kami sebut Tuntung, semuanya untung: masyarakat hemat, pemerintah kurangi subsidi, Pertamina tetap untung, dan swasta bisa terlibat," kata dia.
Ia menegaskan teknologi ini telah diuji lebih dari 10 tahun tanpa insiden. Sistem keamanan seperti regulator dan katup pengaman sudah memenuhi standar.
Baca juga: Subholding Gas: Kendaraan umum dapat benefit paling besar dari BBG
Baca juga: BPH Migas: Penyaluran BBG naik 63 persen selama Natal-Tahun Baru
Selain membantu nelayan, Amin menyebut teknologi ini bisa dikembangkan untuk mesin pertanian, pompa air, hingga penggilingan padi. Bahkan, pemanfaatan gas pada speedboat juga mendukung pariwisata dan olahraga air.
"Kalbar jangan hanya jadi lokasi uji coba, tapi bisa menjadi pusat produksi teknologi ini," katanya.
Peluncuran konverter kit ini dipandang sebagai momentum kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan inovator lokal untuk mendukung efisiensi energi, memperkuat ketahanan energi, serta memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.