Kadin nilai Patriot Bond dibutuhkan guna biayai proyek berkelanjutan

3 weeks ago 8
Jadi ini juga proyek green business, kalau waste to energy itu kan sangat baik buat Indonesia. Jadi ya kita lihat harapan kami nanti ada yang bakal berpartisipasi,

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menilai, penerbitan Patriot Bond oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat mendukung pembiayaan sejumlah proyek berbasis berkelanjutan, termasuk proyek waste to energy.

“Pemerintah sudah menawarkan Patriot Bond kepada banyak pengusaha, dan kita melihat appetite-nya seperti apa karena ini kan tentunya volunteer ya, siapa yang mau. Jadi ditawarkan ini sebagai bagian daripada pendanaan yang dibutuhkan oleh Danantara, dan proyeknya juga sebenarnya proyek waste to energy,” kata Shinta dalam acara Road to ISF 2025 di Menara Kadin, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, proyek waste to energy yang masuk kategori bisnis hijau saat ini memiliki permintaan pasar (demand) yang tinggi, sehingga pembiayaan melalui Patriot Bond bisa menjadi instrumen yang tepat.

“Jadi ini juga proyek green business, kalau waste to energy itu kan sangat baik buat Indonesia. Jadi ya kita lihat harapan kami nanti ada yang bakal berpartisipasi,” ujarnya.

Baca juga: Patriot Bond dinilai bisa dorong agenda ekonomi sekaligus lingkungan

Lebih lanjut, Shinta menekankan bahwa pengembangan model bisnis hijau (green business) saat ini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan bagi pelaku usaha agar tetap mampu bersaing di pasar global.

"Di luar negeri banyak konsumen yang juga sudah permintaan itu mengharapkan daripada green products ya. Jadi produk dengan standar yang lebih ramah lingkungan. Nah ini kalau kita bagikan contoh di industri kita yang sekarang sedang tertekan seperti TPT ((tekstil dan produk tekstil) gitu. Sekarang suplai daripada TPT itu produksinya harus menggunakan sumber listrik dari yang EBT (energi baru terbarukan)," jelasnya.

Maka dari itu, agar produk Indonesia dapat memperluas pasarnya, standar keberlanjutan harus dipenuhi. Termasuk penyesuaian terhadap standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kini menjadi acuan global.

"Jadi bagaimanapun juga sekarang itu bukan pilihan dari produsen saja, tapi juga sudah pilihan daripada permintaan konsumen," tutur Shinta.

Baca juga: Ekonom: Patriot Bond jadi jalan keluar dana mengendap di luar negeri

Adapun Danantara saat ini tengah menyiapkan penerbitan Patriot Bond, sebuah instrumen pembiayaan senilai Rp50 triliun yang ditujukan guna memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

Inisiatif ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk menyalurkan bentuk pengabdian kepada bangsa dengan berkontribusi pada agenda pembangunan jangka panjang nasional.

“Danantara Indonesia berkomitmen menjalankan mandat sebagai pengelola investasi negara dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik. Setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang serta memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan,” ujar Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/8).

Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

Baca juga: Danantara siapkan Patriot Bonds guna dukung pembangunan RI

Melalui obligasi tersebut, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.

Patriot Bond dibangun di atas prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa, inisiatif ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |