Hasil evaluasi nyamuk wolbachia di Jakbar sudah menyatu dalam populasi

21 hours ago 2
jika populasi nyamuk wolbachia sudah lebih dari 60 persen, maka bisa dikurangi dengan berbagai cara

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudinkes Jakbar) menyebut hasil evaluasi terhadap penyebaran nyamuk wolbachia di wilayah Kelurahan Kembangan Utara dan Meruya Utara menunjukkan hewan pencegah demam berdarah dengue (DBD) ini sudah menyatu di dalam populasi.

Kepala Sudinkes Jakbar Erizon Safari menyebut bibit-bibit nyamuk yang telah disebar sejak Oktober 2024 telah menjadi sebagian populasi nyamuk di dua wilayah tersebut.

Baca juga: Seribu lebih bibit nyamuk wolbachia disebar di kantor Wali Kota Jakbar

"Untuk Kembangan Utara kita sudah dapatkan 46 persen populasinya wolbachia. Kalau di Meruya Utara baru 36 persen," kata Erizon usai menyebar seribu lebih bibit nyamuk wolbachia di sekitar kantor Wali Kota Jakbar, Selasa.

Dengan populasi yang demikian, kata Erizon, maka penyebaran bibit nyamuk berwolbachia tetap dilakukan.

Pasalnya, dampak nyamuk wolbachia terhadap penurunan Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai terlihat jika populasinya sudah di atas 60 persen.

Baca juga: Sudinkes dan UGM petakan titik bibit nyamuk ber-Wolbachia di Kembangan

"Nah karena masih di bawah 60 persen (Kembangan Utara dan Meruya Utara), kita masih tetap lakukan pembiaran. Nanti apabila hasil pembiarannya sudah 60 persen, kita hentikan. Demikian juga di kelurahan yang lain," ujar Erizon.

Namun demikian, kata Erizon, jika populasi nyamuk wolbachia sudah lebih dari 60 persen, maka bisa dikurangi dengan berbagai cara.

"Boleh dikasih obat nyamuk, boleh ditepuk, boleh diraket, segala macam. Kalau sudah terlalu banyak juga boleh diasap (fogging). Intinya seperti tadi, bagaimana nyamuk berwolbachia ini bisa menikah dengan nyamuk aedes aegypti lokal sehingga akan berkembang biak," ujar Erizon.

Baca juga: Wolbachia bakal ditebar di kantor Wali Kota Jakbar pada Mei mendatang

Lebih lanjut, pencegahan DBD dengan metode nyamuk wolbachia hanya pelengkap.

"Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), misalnya dengan pengurasan bak mandi, pemberian abate atau larvasida masih perlu dilakukan," ucap Erizon.

Saat ini penyebaran bibit nyamuk berwolbachia mulai dilakukan di Kelurahan Kembangan Selatan dan Srengseng. Sudinkes dan "orang tua wali" yang sudah ditunjuk akan mengevaluasi pembibitan itu dua minggu sekali.

Baca juga: Tren DBD di Jakbar terus meningkat sejak awal 2025

Diketahui, tren jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Barat terus meningkat sejak awal 2025.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudinkes Jakbar) mencatat pada Januari 2025 terdapat 186 kasus DBD yang terlapor.

Jumlah itu terus bertambah pada Februari menjadi 211 kasus dan pada Maret menjadi 254 kasus. Hingga 10 April terdapat 53 kasus.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |