Jakarta (ANTARA) - Ketua umum PSSI Erick Thohir mencoba memahami situasi yang dihadapi bek timnas Indonesia Mees Hilgers yang akan absen pada dua pertandingan FIFA Match Day pada September.
Hilgers batal memperkuat timnas Indonesia untuk pertandingan-pertandingan melawan Taiwan dan Lebanon karena disebut-sebut masih mengurus perpindahan klub.
“Nah sepertinya kemarin dia ada transfer, yang tentu tidak terjadi, ya mungkin administrasi antara klubnya. Kita juga harus kasih kesempatan, walaupun bagaimana kan pilihan para pemain ini, apakah bermain di liga kita,” kata Erick saat ditemui di Gedung Kementerian Hukum, Jakarta, Rabu.
“Pak Menteri (Hukum Supratman Andi Agats) sama saya menghitung-hitung berapa yang main di luar negeri, ada 13 yang bermain di luar negeri, tentu kita harus dukung juga karirnya mereka. Dan ini menjadi bagian kita konsolidasi,” lanjut Erick.
Baca juga: Hilgeers dipastikan absen pada FIFA Match Day September
Hilgers menjadi satu-satunya pemain timnas Indonesia yang belum bergabung dengan pemusatan latihan di Surabaya sebagai bagian dari persiapan menghadapi Taiwan dan Lebanon.
Ia diketahui telah meminta klubnya, Twente, untuk melepasnya. Namun sampai batas akhir bursa transfer di sejumlah liga utama Eropa, Hilgers belum juga bergabung dengan klub baru.
Selain liga-liga utama Eropa yang memiliki tenggat waktu transfer sampai 1 September, beberapa liga besar lain di Eropa memiliki tenggat waktu melampaui tanggal itu. Liga-liga lain seperti Liga Portugal, Belgia, dan Turki memiliki tenggat waktu pada 15, 8, dan 12 September.
Dengan demikian, terdapat peluang bahwa Hilgers akan merapat ke salah satu klub di liga-liga tersebut seandainya jadi dilepas oleh Twente.
Baca juga: Terbaru, ada 13 pemain Super League di timnas untuk FIFA Match Day
Baca juga: Pemain dan pelatih Timnas Indonesia ajak masyarakat jaga Indonesia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.