Dukung kesehatan penyandang down syndrome lewat Trisomy Awareness Bash

20 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Cordlife Persada bersama Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) kembali menggelar Trisomy Awareness Bash 2025 tahun ke-9 untuk mendukung kesehatan penyandang down syndrome di Indonesia.

Country Director PT Cordlife Persada Retno Suprihatin menyampaikan bahwa Trisomy Awareness Bash diselenggarakan sebagai upaya membangun dan meningkatkan dukungan bagi komunitas penyandang down syndrome.

"Kegiatan Trisomy Awareness Bash digelar untuk memberikan wadah dan sarana kegiatan fisik anak-anak down syndrome (DS), meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak," kata Retno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Retno menjelaskan, Trisomy Awareness Bash yang ke-9 diikuti oleh sekitar 400 peserta mulai dari usia 4 tahun.

Baca juga: 21 Maret Hari Down Syndrome Sedunia, berikut sejarah dan maknanya

Adapun salah satu rangkaian kegiatan dari event tahunan ini adalah Down Syndrome’s Got Talent (DSGT) Musim ke-5, Edisi Spesial Fun Walk yang diikuti oleh peserta secara virtual dan individual.

Menurut Retno, DSGT Musim ke-5 menjadi ajang dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat bagi semua orang.

Salah satu highlight utama tahun ini adalah DSGT Fun Walk, yang bertujuan mendorong anak-anak dengan down syndrome untuk aktif bergerak melalui tantangan jalan kaki yang menyenangkan.

Dalam ajang ini, peserta diberi tantangan dengan berbagai kategori seperti berjalan tercepat menyelesaikan target langkah, jumlah langkah terbanyak, dan konsistensi berjalan selama periode program.

Baca juga: Puluhan anak down syndrome piknik dan belajar di Kebun Raya Bogor

Ia menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi, yang dibuktikan melalui dokumentasi momen kebersamaan yang dibagikan selama kegiatan, lengkap dengan apresiasi atas kegiatan yang dinilai menginspirasi dan bermanfaat.

“Fun Walk bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga ruang bagi orang tua dan anak untuk membangun kedekatan. Kami melihat banyak momen menyentuh di mana orang tua mendampingi anak mereka dengan penuh semangat,” ujarnya.

Retno mengungkapkan, penyelenggara berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran olahraga dalam tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus terus meningkat, sekaligus mempererat ikatan keluarga dalam suasana yang penuh kegembiraan.

Ia menambahkan, setiap anak lahir dengan unik dan talenta, termasuk anak-anak dengan menyandang down syndrome yang memiliki hak yang sama untuk dihargai dan dicintai.

Baca juga: Kemendikbudristek tekankan pendidikan inklusif bagi anak down syndrome

"Melalui Down Syndrome's Got Talent, masyarakat tidak hanya diperlihatkan talenta anak penyandang down syndrome, namun juga memperlihatkan bahwa mereka juga bisa beraktifitas fisik sama seperti anak normal lainnya," katanya.

Lebih lanjut, penyelenggara turut menggelar kunjungan ke Pusat Informasi & Kegiatan (PIK) POTADS yang berlangsung di 7 kota besar di Indonesia pada bulan Februari hingga Mei mendatang.

Melalui kegiatan kunjungan ke PIK POTADS, masyarakat akan mendapatkan banyak informasi seputar down syndrome seperti testimoni dari orang tua, apa dan bagaimana metode deteksi yang dilakukan oleh dokter spesialis di masa kehamilan, hingga kapan terjadinya penegakan diagnosa anak.

"Fokusnya adalah memberi edukasi dan wawasan bagi orang tua yang baru pertama kali mengetahui anaknya menyandang Down Syndrome bahwa POTADS hadir sebagai support system untuk mereka," ujar Retno.

Baca juga: Mensos jajaki bantuan USAID fasilitasi guru untuk anak down syndrome

Baca juga: Kemenkes gencarkan upaya berdayakan penyandang disabilitas

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |