Dokter: Hipertensi hingga kolesterol jadi penyerta orang kena stroke

3 weeks ago 5
Untuk penanganan, layanan menggunakan teknologi digital subtraction angiography (DSA) menjadi salah satu pilihannya

Tangerang (ANTARA) - Dokter spesialis bedah saraf sub spesialis bedah saraf neurovaskular Siloam Hospital dr Harsan menyatakan hipertensi, kencing manis, kolesterol dan kebiasaan merokok bisa menjadi penyebab penyakit penyerta seseorang mengalami stroke secara mendadak di era masa kini.

"Terkadang, secara mendadak orang bisa kena stroke baik itu ringan maupun berat. Ada hal yang jadi faktor penyerta di antaranya hipertensi dan kolesterol," ujar dr Harsan dalam acara paparan kesehatan di Karawaci Tangerang, Banten, Rabu.

Ia mengatakan kolesterol tinggi memicu adanya plak lemak di pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan arteri sehingga aliran darah ke otak tersumbat.

Baca juga: Gangguan irama jantung dapat sebabkan stroke

"Bahkan kasus yang paling parah bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah," ujarnya.

Gangguan pembuluh darah otak seperti pecahnya pembuluh darah maupun penyumbatan aliran darah sering kali muncul tiba-tiba tanpa gejala awal yang jelas. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian. Deteksi dini menjadi sangat penting agar pasien memperoleh penanganan lebih cepat dan peluang pemulihan yang lebih baik.

Untuk penanganan, dr Harsan mengatakan layanan menggunakan teknologi digital subtraction angiography (DSA) menjadi salah satu pilihannya.

Baca juga: Waspadai vertigo yang disertai gejala lain, mungkin penanda stroke

DSA adalah pemeriksaan yang menampilkan gambaran pembuluh darah otak secara detail dengan menghilangkan bayangan tulang dan jaringan sekitarnya. Dengan teknik ini, dokter dapat melihat aliran darah otak secara real time.

Prosedur ini dilakukan melalui injeksi zat kontras ke dalam pembuluh darah menggunakan kateter kecil. Dengan hasil visualisasi resolusi tinggi, dokter dapat menegakkan diagnosis lebih tepat dan menentukan langkah penanganan medis selanjutnya.

“Pemeriksaan DSA memberikan informasi yang sangat detail terkait kondisi pembuluh darah otak. Hal ini sangat membantu kami dalam merencanakan terapi terbaik, baik untuk tindakan pencegahan maupun penanganan kasus vaskular kompleks,” katanya.

Baca juga: Guru Besar FKUI paparkan tujuh strategi utama penanganan stroke

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |