DKJ serukan agar warga menjaga benda peninggalan sejarah

2 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Bambang Prihadi berharap masyarakat menyadari dan menjaga bangunan hingga barang bersejarah serta mengutuk aksi anarkis dan vandalisme terhadap benda historis itu.

"Itu saya tidak habis pikir, makanya saya mengutuk keras atas itu (perusakan bangunan dan benda bersejarah), siapapun dia. Saya mengajak seluruh masyarakat, seluruh warga negara ini gitu ya, sangat-sangat berharap saya dari mereka untuk memiliki kesadaran atas apa yang kita miliki dari peninggalan bersejarah itu adalah bagian dari diri kita," ujar Bambang saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin.

Bambang menilai aksi perusakan terhadap peninggalan sejarah tak hanya kejahatan serius, namun juga hal yang di luar kemanusiaan. Sebab, benda-benda bersejarah memiliki nilai yang tak terkira, menjadi saksi atas kehadiran dan terbentuknya sebuah bangsa, yakni bangsa Indonesia.

Baca juga: Pemerintah sayangkan aksi anarkis yang rusak bangunan bersejarah

"Sejarah kan bukan benda-benda itu bukan benda mati, tapi benda yang membuat diri kita tuh ada hari ini," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa sejarah masa lalu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari negeri.

"Jadi kalau kita hancurkan itu, sesungguhnya kita sedang menghancurkan diri kita hari ini. Tolong disadari itu," ujar Bambang.

Baca juga: Khofifah prihatin pembakaran Gedung Negara Grahadi oleh massa aksi

Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan melaporkan kerusakan pada bangunan cagar budaya dan museum yang tersebar di Kediri, Surabaya hingga Bandung.

Terdapat sejumlah koleksi yang rusak dan hilang dari Museum Bagawanta Bhari Kediri, Jawa Timur. Koleksi yang hilang antara lain kepala patung Ganesha, koleksi wastra (kain batik), dan buku-buku lama, sementara itu koleksi miniatur lumbung mengalami kerusakan parah.

Beberapa koleksi lain seperti arca Bodhisatwa, dan bata berinskripsi mantra-mantra berhasil diselamatkan oleh Juru Pelihara Kementerian Kebudayaan.

Baca juga: Pangdam V/Brawijaya prihatin Gedung Negara Grahadi terbakar

Selain itu, Kementerian Kebudayaan juga menyesalkan terjadinya pembakaran yang terjadi di Gedung Cagar Budaya lainnya yang meliputi Gedung Grahadi Surabaya yang merupakan cagar budaya peringkat Provinsi Jawa Timur yang merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur.

Bagian utama Gedung dibangun pada tahun 1795 dengan gaya arsitektur yang khas. Bagian gedung yang terbakar di sisi barat bagian depan, kemudian Gedung Cagar Budaya tingkat Kota Bandung di Jalan Diponegoro No 20.

Baca juga: Massa jarah barang dari Gedung Negara Grahadi

Baca juga: Sisi barat Gedung Negara Grahadi Surabaya dibakar massa

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |